Lawan Perubahan Iklim, IFC Terbitkan Komodo Bond Rp 2 Triliun

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Hari Widowati
8/10/2018, 11.44 WIB

International Finance Corporation (IFC), anak usaha Bank Dunia, menerbitkan Komodo Bond senilai Rp 2 triliun untuk melawan perubahan iklim. Penawaran obligasi tersebut menarik minat yang besar dari para investor. 

Dalam siaran persnya, IFC menjadi lembaga multilateral pertama yang menerbitkan Komodo Bond untuk membiayai proyek-proyek yang berinvestasi pada proyek-proyek yang berwawasan lingkungan. Permintaan yang tinggi dari para investor internasional menunjukkan minat yang besar terhadap investasi berwawasan lingkungan di Indonesia.

Obligasi yang bertenor lima tahun dan kupon 8% ini akan dicatatkan di Bursa London dan Singapura. Komodo Bond tersebut akan mendukung pasar obligasi dalam denominasi lokal di Indonesia. Selain Komodo Bond yang diterbitkan IFC, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) juga menerbitkan green bond. 

(Baca juga: Pembangunan Waduk Kedung Ombo Mewariskan Kemiskinan Menahun)

“Penerbitan Komodo Bond IFC menegaskan komitmen kami untuk mendukung Indonesia meraih pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Wakil Presiden IFC untuk Asia dan Pasifik Nena Stoiljkovic. Obligasi ini memungkinkan IFC memobilisasi dana dari pasar keuangan internasional untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan dan model pembiayaan seperti ini akan terus dikembangkan untuk menjawab tantangan iklim di Indonesia. 

“Komodo Bond pertama yang diterbitkan IFC ini merupakan batu pijakan yang signifikan bagi investasi hijau di Indonesia, membantu sektor swasta mengelola risiko nilai tukar melalui pembiayaan dalam denominasi lokal, dan mengembangkan bisnis yang berwawasan lingkungan," kata Wakil Presiden dan Tresuri IFC Jingdong Hua.

(Baca juga: Sri Mulyani Bawa Isu Perlindungan Terumbu Karang ke Pertemuan IMF)

EMEA Syndicate Bank of America Merril Lynch Adrien de Naurois mengatakan, penawaran Komodo Bond ini mendapatkan respons yang sangat baik dari pelaku pasar global dan mengalami kelebihan permintaan. Sementara itu, Head of SSA DCM JP Morgan John Lee Tin mengatakan, dengan volatilitas nilai tukar yang ada di negara-negara berkembang saat ini, kelebihan permintaan menunjukkan penawaran Komodo Bond ini sukses besar. 

Sejak meluncurkan Program Green Bond, IFC telah mengumpulkan dana miliaran dolar untuk membiayai energi bersih, kota-kota yang ramah lingkungan, bangunan yang hijau dan pembiayaan hijau. IFC telah menerbitkan 32 obligasi hijau senilai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 27 triliun.