Yusuf Mansur merealisasikan niatnya untuk masuk sebagai pemegang saham PT BRIsyariah Tbk. Pada penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) BRIsyariah hari ini, pemilik Paytren ini membeli sebagian saham anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia tersebut.
Menurut Direktur Utama Bahana Sekuritas Feb Sumanda, Yusuf Mansur masuk secara individu dan juga masuk melalui Koperasi Indonesia Berjamaah (Kopindo). "Ada juga yang melalui Paytren Aset Manajemen," katanya saat acara IPO BRIsyariah. Bahana Sekuritas merupakan salah satu penjamin emisi yang ditunjuk BRIsyariah
Sayangnya, dia tidak menyebutkan secara rinci, persentase saham BRIsyariah yang dibeli Yusuf Mansur. Ia hanya memastikan, persentasenya ada di antara 10 hingga 20 persen dari total saham yang dilepas ke publik sebesar 2,62 miliar lembar saham.
(Baca: Masuk Bursa, Saham BRI Syariah Naik 19,6%)
Feb mengungkapkan Yusuf Mansur sebenarnya mengajukan penawaran lebih banyak dari jumlah lembar saham yang dia beli. Namun, karena ada porsi alokasi agar investor lokal lain bisa mendapatkan saham, makanya Yusuf Mansur tidak mendapatkan jumlah saham sesuai keinginannya.
"Kami tidak bisa berikan banyak (saham). Prinsipnya, memberikan kesempatan kepada investor lain untuk masuk," ujarnya.
Selain itu, kata Feb, Yusuf Mansur tidak melakukan penawaran harga selama masa penawaran saham perdana BRIsyariah. Dia lebih memilih membeli dengan mengikuti harga pasar dan akan membeli dengan harga berapa pun.
Berbeda dengan pernyataan Feb, Direktur Operasional BRISyariah Wildan mengungkapkan Yusuf Mansur masuk sebagai investor ritel. Sementara porsi saham yang dialokasikan untuk investor ritel ini sangat kecil, hanya 1 persen dari total dana yang didapat dari hasil IPO sebesar Rp 1,33 triliun.
"Alokasinya belum besar karena masuk ke ritel, jadi masih kecil," ujarnya. (Baca: Yusuf Mansur Targetkan 2,2 Juta Penabung Baru di Bank Muamalat)
BRIsyariah secara resmi mencatatkan diri sebagai emiten baru di BEI dengan kode BRIS. Dalam perdagangan saham perdananya, harga saham BRIS naik 19,6 persen menjadi Rp 610 per saham. Penawaran sahamnya mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak dua kali
BRIsyariah merupakan anak usaha BUMN di bidang syariah yang pertama melaksanakan penawaran umum saham perdana. Anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini meIepas 2,62 miliar Iembar saham baru atau sebesar 27 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.