Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 2% ke level 6.368 pada perdagangan Rabu (7/3). Pelemahan tersebut tergolong paling besar di antara indeks lainnya di bursa saham Asia. Hal itu seiring ramainya aksi jual saham oleh investor asing. Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan penjualan bersih di keseluruhan pasar sebesar Rp 1,17 triliun.

Managing Director Head of Equity Capital Markets PT Samuel International Harry Su mengatakan pelaku pasar merespons beberapa pemberitaan di domestik. Pertama, pernyataan analis Moody’s Investor Service yang mengkritik keputusan pemerintah mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan listrik.

(Baca juga: Keputusan Pemerintah Tahan Harga BBM Berisiko Ganggu Rating Utang)

Kedua, kebijakan pemerintah mengatur harga batu bara untuk kebutuhan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO). Ketiga, semakin banyaknya emiten yang pendapatannya di bawah ekspektasi. “Ada tiga news,” kata Harry kepada Katadata.co.id, Rabu (7/3).

Ia memprediksi tren penurunan IHSG masih akan berlanjut lantaran indeks di bursa Amerika Serikat (AS) juga masih tertekan. “Kan Dow Jones juga tertekan, jadi kita akan susah memisahkan diri,” ucapnya.

Halaman: