Permintaan Berlebih 9,3 Kali, e-Commerce Mcash Raup Dana IPO Rp 300 M
Penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) PT M Cash Integrasi Tbk (MCI) mencetak kelebihan permintaan hingga 9,3 kali. Hal ini menunjukkan tingginya animo investor terhadap saham perusahaan layanan keuangan berbasiskan digital (financial technology/fintech).
Managing Director MCI Jahja Suryandy menjelaskan, perusahaannya menawarkan 216,38 juta saham baru, atau setara 25% dari total modal. Setelah melalui masa booked building (proses pembentukan harga saham), perusahaan memutuskan harga perdana sahamnya Rp 1.385 per saham. Harga ini di kisaran bawah dari rentang harga penawaran saham MCI yaitu Rp 1.300 1.450 per saham.
"Jadi target perolehan dana sekitar Rp 300 miliar," ujar Jahja saat dihubungi Katadata, Jakarta, Jumat (20/10).
MCI berharap bisa segera mendapatkan izin dari OJK. Targetnya, anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk. ini bisa mencatatkan sahamnya di BEI pada 31 Oktober 2017 ini. PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. telah ditunjuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek utama (lead underwriter) dari aksi korporasi tersebut.
Saat penawaran, terlihat antusias dari para investor cukup tinggi. Dari total permintaan yang masuk, seluruhnya berasal dari institusi baik dalam negeri maupun mancanegara. Jahja mengatakan, peminat saham MCI kebanyakan dari perusahaan penghimpun dana (funds), seperti yang bergerak di bidang asuransi atau reksadana jangka panjang.
(Baca: E-Commerce Pertama Tercatat di BEI, Kioson Bidik Mitra Kios Naik 400%)
Mengenai penggunaan dana yang akan didapat dari hasil IPO, Jahja menjelaskan 60% dana akan digunakan untuk modal kerja, 30% untuk pembelian mesin dan pengembangan perangkat lunak serta mengembangkan infrastruktur IT lainnya. Sedangkan sisanya, sebesar 10% akan digunakan untuk meningkatkan kompetensi termasuk Sumber Daya Manusia.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji pernah mengungkapkan, penggunaan dana yang ditujukan untuk melakukan ekspansi bisnis ini akan membuat pelaku pasar semakin antusias untuk meramaikan proses IPO dari MCI ini. "Yang terpenting adalah animo saham M Cash yang dipesan banyak, baik itu berasal dari para pelaku investor lokal maupun mancanegara," ujar Nafan.
Menurut Jahja, perusahaannya ini memiliki keunikan sendiri, yang menyebabkan banyaknya permintaan yang masuk untuk mendapatkan sahamnya. Pertama, MCI merupakan perusahaan berbasis digital yang telah memperoleh laba. Kedua, MCI juga telah mencatatkan pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi.
Sepanjang Kuartal I tahun ini, MCI membukukan pendapatan Rp 269,3 miliar atau melonjak 152,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Dengan demikian, MCI merupakan perusahaan digital yang telah memperoleh laba bersih sebesar Rp 3,2 miliar di kuartal I-2017 atau naik 289,5% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 800 juta.
”Posisi keuangan Perseroan saat ini berada dalam kondisi yang sangat sehat, mencatatkan posisi kas bersih sebesar Rp 45 miliar per 30 April 2017,” ujar Jahja. Selain itu, MCI juga didukung oleh 4 shareholders di bidang teknologi, telekomunikasi, financial, dan modern retail.
MCI merupakan perusahaan yang memiliki bisnis pengembangan suatu kios digital pertama di Indonesia, yang mampu mengeluarkan berbagai jenis kartu fisik, termasuk mobile SIM dan e-money dengan registrasi secara otomatis, tanpa perlu menggunakan rekening perbankan.