Sepanjang tahun ini, investor asing tercatat telah melakukan penjualan bersih saham alias net foreign sell sebesar Rp 19,24 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski begitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa, nyaris 6.000 berkat sokongan investor domestik.
Kepala Riset PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, melihat kondisi sekarang ini, potensi IHSG menembus 6.000 kian membesar. “Tanpa inflow (arus masuk modal asing) 6.000, apalagi ditambah inflow, bisa dengan mudah mendekati 6.500,” kata William kepada Katadata, Rabu (18/10).
Menurut dia, untuk mendukung laju IHSG, pemerintah harus terus berupaya agar data-data perekonomian yang positif terus berlanjut bahkan semakin positif. Tujuannya, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kepercayaan investor domestik dan asing. (Baca juga: Dana Asing di Bursa Saham Diprediksi Beralih ke Pasar Obligasi)
Data-data ekonomi yang dimaksud William di antaranya inflasi, indeks kepercayaan konsumen, cadangan devisa, dan neraca perdagangan. Meski begitu, ia membenarkan laju IHSG tetap akan dipengaruhi sentimen pasar terhadap berbagai isu, tidak hanya ekonomi.
“Kalau sentimen akan terus ada, tapi itu kan sifatnya temporary (sementara). Sentimen politik misalnya, karena ada demonstrasi, itu bisa temporary,” ucapnya. (Baca juga: Investor Asing Diprediksi Kembali Masuk Pasar Modal Akhir Tahun)
Ia menambahkan, kinerja emiten juga mempengaruhi laju IHSG. Namun, ia menekankan, acuan utama investor tetap adalah perfoma fundamental ekonomi. Adapun, sejauh ini, kinerja emiten di BEI dinilainya cukup positif.
“Tidak hanya perbankan, properti banyak peningkatan. Kinerja sudah cukup bagus. Indeks kepercayaan konsumen juga memberi kontribusi ke kinerja emiten,” ujarnya.
Untuk tahun ini, ia memprediksi IHSG bisa mencapai level 6.123. “Tapi tidak menutup kemungkinan outflow (arus keluar modal asing) balik, bisa di atas 6.123,” kata dia. Sejauh ini, rekor tertinggi IHSG yaitu 5.951 yang dicetak pada Rabu (4/10).
Adapun pada perdagangan Kamis (19/10) ini, IHSG ditutup di level 5.910, turun 0,31% dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya. Investor asing membukukan penjualan bersih di keseluruhan pasar (all market) sebesar Rp 462,86 miliar.