Efek Trump, Bursa Saham Indonesia Paling Anjlok di Asia

Arief Kamaludin|KATADATA
Perdagangan saham di BEI pada 3 November lalu dibuka oleh belasan model majalah pria dewasa Popular.
14/11/2016, 13.28 WIB

Sejumlah bursa saham utama di kawasan Asia masih tertekan pada perdagangan Senin (14/11) ini. Bahkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menderita penurunan paling dalam di antara indeks bursa saham lainnya di Asia.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin siang, IHSG anjlok 2,6 persen hingga berada di ambang level 5.000-an. Penurunan tersebut melanjutkan pelemahan pada akhir perdagangan pekan lalu, yaitu IHSG merosot 4,01 persen.

IHSG bergerak di rentang 5.043 sampai 5.231, dan ditutup anjlok di level 5.094. Penurunan juga terjadi di sejumlah indeks Asia. Hal tersebut tergambar dari indeks MSCI AC Asia Pacific kecuali Jepang, yang terus melaju di jalur merah dengan penurunan sebesar 0,94 persen.

Secara rinci, indeks Thai Set 50 di Thailand turun sebesar 1,17 persen, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong melorot 1,14 persen, indeks PSEi di bursa Filipina 1,12 persen, indeks FTSI di bursa Malaysia turun 0,92 persen, dan indeks Straits Times di Singapura 0,83 persen.

(Baca juga: Dana Asing Hengkang dari Asia, Indeks Bursa Saham Melorot)

Halaman: