KATADATA ? Saham-saham emiten di sektor komoditas minyak sawit dan batubara dinilai masih memiliki prospek pada tahun depan. Kebutuhan energi alternatif diprediksi masih tetap tinggi meski perekonomian global mengalami perlambatan.

Analis Woori Korindo Securities Bagus Permadi memperkirakan, akan ada kemajuan yang siginifikan dalam penerapan biodiesel di Malaysia dan Indonesia pada tahun depan. Ini sejalan dengan pemotongan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di dua negara produsen minyak sawit terbesar di dunia itu.

?Pemotongan subsidi membuat harga biodiesel menjadi lebih kompetitif dibandingkan sebelumnya,? kata Bagus dalam laporannya, Senin (15/12).

Beberapa faktor yang akan mendongkrak kinerja emiten sawit antara lain pembebasan pajak yang memungkinkan produsen mengekspor kelebihan stok. Depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga membuat harga minyak sawit lebih murah untuk pembeli global.

Selain itu, Woori memperkirakan, akan ada normalisasi permintaan dari Cina, Eropa, dan India karena persediaannya yang sedikit.

Bagus merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia untuk diperhatikan pada tahun depan. Astra Agro memiliki kapitalisasi pasar terbesar dibandingkan emiten perkebunan lainnya. Perseroan pun berhasil mempertahankan margin keuntungan yang yang lebih tinggi saat kondisi harga CPO rendah. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati