Dana Asing Kabur Rp 2,2 Triliun, Saham Perbankan Terbanyak Dilepas
Selama sepekan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami koreksi 0,31%, diiringi oleh keluarnya modal asing yang cukup deras hingga Rp 2,23 triliun.
Selama sepekan, investor asing tercatat melakukan pelepasan saham di pasar reguler dengan nilai jual bersih atau net sell sebesar Rp 2,96 triliun.
Aksi jual investor asing terbesar terjadi pada dua hari terakhir perdagangan pekan ini. Pada Kamis (16/4), modal asing yang keluar dari pasar saham sebesar Rp 1,2 triliun dan membuat IHSG turun 3,14%, menjadi 4.480,6.
Sementara, pada Jumat (17/4) modal asing yang keluar dari pasar saham mencapai Rp 552 miliar. Namun, IHSG berhasil ditutup menguat 3,44% menyentuh level 4.634,82.
Dari lima besar saham yang paling banyak dilego investor asing sepekan terakhir, saham perbankan tergolong dominan. Tercatat ada tiga emiten perbankan yang sahamnya banyak dijual investor asing, dengan total nilai Rp 1,49 triliun.
Saham yang paling banyak dilepas investor asing adalah, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan net sell Rp 660,79 miliar. Harga sahamnya pun selama sepekan pun turun 3,04%, menjadi Rp 27.125 per saham.
Saham berikutnya yang dilepas asing adalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai bersih Rp 600,97 miliar. Meski demikian, harga saham bank spesialis kredit mikro ini mampu ditutup menguat 1,43% sepekan terakhir, menjadi Rp 2.830 per saham.
Berikutnya, saham PT Astra International Tbk (ASII) yang dilepas dengan nilai bersih Rp 381,73 miliar. Saham ini pun dalam sepekan terkahir terjun 7,09% menjadi Rp 3.800 per saham.
(Baca: Meski Modal Asing Lari Rp 552 M, IHSG Naik 3,44% Memimpin Bursa Asia)
Kemudian, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dilepas asing dengan net sell Rp 229,41 miliar. Saham bank beraset terbesar ini pun turun 6,21% selama sepekan, menjadi Rp 4.380 per saham.
Diperingkat berikutnya, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sepekan ini juga dilepas asing dengan nilai jual bersih Rp 122,13 miliar. Harga sahamnya selama sepekan turun hingga 5,17%, ditutup di level harga Rp 6.875 per saham.
Sementara, di pasar negosiasi dan tunai, investor asing tercatat melakukan pembelian, dengan nilai beli bersih atau net buy sebesar Rp 733,09 miliar.
Saham yang paling banyak diborong investor asing adalah PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), dengan nilai beli bersih Rp 305,37 miliar. Saham ini pun selama sepekan menguat 13,28% menjadi Rp 290 per saham.
Di urutan kedua, saham PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) diborong investor asing selama sepekan terakhir, dengan nilai beli bersih Rp 291 miliar. Sayangnya, saham ECII ditutup turun 3,57% sepekan terakhir menjadi Rp 675 per saham.
Berikutnya, saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) juga diborong investor asing dengan nilai beli bersih sepekan Rp 57,34 miliar. Meski demikian, saham TAMU selama sepekan terakhir bergerak stagnan, berada di harga Rp 180 per saham.
Adapun, saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada perdagangan sepekan terakhir diborong investor asing dengan nilai bersih Rp 47,5 miliar. Harga saham BNLI pun meroket hingga 10,36% selama sepekan, menjadi Rp 1.225 per saham.
Kemudian, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) juga diborong investor asing dengan net buy sepekan Rp 26,31 miliar. Selama sepekan saham INKP bergerak menguat hingga 5,91% menjadi Rp 5.200 per saham.
(Baca: IHSG Berbalik Naik 3,04%, Analis Sarankan Investor Selektif Beli Saham)