Imbas Corona, Laba Bersih Induk SCTV dan Indosiar Triwulan I Turun 22%

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi warga sedang menonton siaran televisi. Laba bersih induk usaha stasiun televisi SCTV dan Indosiar selama triwulan I 2020 turun akibat pandemi corona.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
4/5/2020, 17.08 WIB

Emiten penyiaran, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang juga merupakan induk stasiun televisi SCTV dan Indosiar mencatat penurunan laba bersih sepanjang triwulan I 2020. Turunnya kinerja tersebut antara lain disebabkan oleh terkikisnya pendapatan perseroan akibat pandemi corona

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sepanjang tiga bulan pertama 2020, SCMA mencatatkan laba bersih Rp 311,52 miliar. Angka ini turun 22,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year) senilai Rp 399,95 miliar.

Adapun pendapatan perusahaan pada triwulan I 2020 turun 1,51% menjadi Rp 1,30 triliun dari Rp 1,32 triliun.

(Baca: Kerja Sama Produksi Konten, MNC dan SCTV Buka Peluang Tukar Saham)

Manajemen perusahaan mengatakan, industri media di Indonesia selama kuartal pertama di  2020 menunjukkan penurunan. Penyebaran virus Covid-19 pada Maret dinilai mulai berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia maupun global dan menyebabkan berkurangnya belanja iklan dari perusahaan multinasional. Tak hanya itu, perusahaan lokal dan e-commerce juga mulai menunjukkan kehati-hatian mengalokasikan belanja iklan

"Namun, karena Grup tetap dapat mempertahankan posisi pangsa pemirsa, maka hanya mengalami sedikit penurunan pertumbuhan pendapatan," tulis manajemen perseroan dalam laporan keuangan dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin (4/5).

(Baca: Induk SCTV dan Indosiar Bakal Buy Back Saham Hingga Rp 1 Triliun)

Pendapatan SCMA dari belanja iklan pada triwulan I 2020 masih meningkat tipis 3,2% menjadi Rp 1,51 triliun dari sebelumnya Rp 1,47 triliun. Namun, pendapatan lain-lain pada periode itu anjlok 42% menjadi Rp 86,66 miliar, turun dari  yang sebelumnya Rp 150,16 miliar secara tahunan.

Dengan penurunan tersebut ditambah dengan meningkatnya beban usaha menyebabkan laba usaha SCMA menyusut 2,4% menjadi Rp 440 miliar diikuti penyusutan laba sebelum pajak 3,8% menjadi Rp 452 miliar.

Reporter: Ihya Ulum Aldin