Investor Menanti Rilis Cadangan Devisa RI, IHSG Diprediksi Bervariasi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal bergerak bervariasi terdorong oleh beragam sentimen dalam dan luar negeri.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
8/5/2020, 05.39 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (8/5) diprediksi bergerak bervariasi oleh beberapa analis. Sentimen yang diperkirakan mempengaruhi laju indeks hari ini diperkirakan datang dari rilis cadangan devisa Indonesia dan dampak pandemi corona

Pada perdagangan terakhir, Rabu (6/5) indeks bergerak turun 0,46% ke 4.608,79 yang diikuti oleh derasnya aliran modal asing keluar dengan penjualan bersih atau net sell saham mencapai Rp 347,43 miliar di pasar reguler.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih cenderung fluktuatif serta rentan tertekan. 

(Baca: Saham Astra dan Telkom Dilego Investor Asing, IHSG Turun 0,46%)

Menurutnya, investor menanti laporan bursa pekerja Amerika Serikat (AS) periode April yang diperkirakan memburuk seiring dampak wabah Covid-19. "Dari dalam negeri akan ada rilis data cadangan devisa yang diperkirakan meningkat," katanya.

Bank Indonesia memperkirakan cadangan devisa dalam negeri meningkat menjadi US$ 125 miliar dari posisi per Maret 2020 sebesar US$ 121 miliar. Peningkatan ini salah satunya ditopang oleh penerbitan surat utang global (global bond). 

Sebelumnya, pemerintah telah merilis surat utang global di tengah penyebaran pandemi corona, dengan nilai mencapai US$ 4,3 miliar atau sekitar Rp 69,4 triliun.

Dengan adanya sentimen di dalam dan luar negeri tersebut, dia pun memprediksi, IHSG akan bergerak di level support dan resistance 4.560 hingga 4.785.

Adapun beberapa saham yang dapat dicermati investor di antaranya PT Astra International Tbk (ASII), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai bahwa IHSG membentuk area konsolidasi baru setelah kemarin ditutup turun. Dengan begitu, IHSG berpotensi menguat selama mampu mempertahankan level support 4.603.

"Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di rentang 4.580 sampai dengan 4.711," kata William dalam risetnya.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga menilai bahwa IHSG hari ini bakal bergerak turun. Secara teknikal mengindikasikan adanya koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.

Sehingga, area support IHSG hari ini berada pada level 4.569 hingga 4.443. Adapun untuk area resistance, indeks akan bergerak di rentang pada 4.747 hingga 4.975.

(Baca: IHSG Diproyeksi Naik Meski Dibayangi Corona dan Data Ekonomi Dunia)

Sejumlah saham yang  dia rekomendasikan kepada investor, di antaranya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan justru menilai IHSG hari ini bakal menguat dengan resistance  atau di batas atas 4.668 hingga 4.639. Sementara, level support ada di rentang 4.589 hingga 4.568.

Menurutnya, investor cukup optimis pandemi Covid-19 segera usai melihat tren saat ini penyebaran sudah semakin menurun. "Investor berekspektasi bahwa perekonomian akan kembali normal beberapa bulan ke depan," kata Dennies.

Beberapa saham yang dia rekomendasikan hari ini, antara lain PT Sarana Menara Nusantara  Tbk (TOWR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Adapun laju IHSG sepekan terakhir masih berfluktuasi, sebagaimana yang bisa dilihat dalam databoks berikut: 

Reporter: Ihya Ulum Aldin