Beberapa Perusahaan Publik Kebal dan Raih Untung saat Pandemi Covid-19

KATADATA
Ilustrasi obat-obatan. Kinerja sejumlah emiten, salah satunya bidang farmasi tak terdampak parah akibat pandemi corona.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
27/5/2020, 07.00 WIB

Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap perekonomian di dalam negeri, termasuk pada perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski begitu, ada pula beberapa perusahaan yang tak ikut terdampak parah akibat penyebaran virus corona.

Salah satunya perusahaan di sektor kimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Manajemen perusahaan mengatakan, saat ini operasional produksi berjalan normal 24 jam selama seminggu dengan penerapan protokol kesehatan pemerintah.

Kegiatan produksi perseroan tetap berjalan normal seiring dengan tingginya permintaan akan kebutuhan produk petrokimia sebagai salah  satu bahan baku alat pelindung diri (APD). "Saat ini, polyethylene dan polypropylene sangat dibutuhkan untuk pembuatan APD dan masker medis," kata manajemen dikutip dari keterbukaan informasi.

(Baca: PHK dan Efisiensi Karyawan Melanda Perusahaan Publik, Ini Daftarnya)

Karena itu, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini optimistis dapat memenuhi kebutuhan bahan baku penunjang produksi APD dan masker di dalam negeri dan mensubtitusi bahan baku impor.

Demikian pula halnya dengan penjualan produk perseroan yang tak menemui hambatan meski beberapa daerah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebab, logistik dan transportasi untuk produk-produk yang dibutuhkan masih dapat berjalan.

Perusahaan lain yang tak terdampak negatif Covid-19 yakni emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Perseroan bahkan mengaku meraup keuntungan dari adanya pandemi. 

"Covid-19 tekah menyebabkan permintaan dan kebutuhan produk kesehatan meningkat sehingga akhirnya turut berdampak terhadap pendapatan perseroan," kata manajemen Kimia Farma dalam keterangan tertulis.

(Baca: Plus-Minus Covid-19 terhadap Bisnis Digital)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin