Laba Tahun Lalu Semua Emiten di Bursa Rp 403 Triliun, Dua Sektor Turun

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Ilustrasi. Sebanyak 501 Perusahaan atau sekitar 80% dari total emiten yang sudah menyampaikan laporan keuangan mencatatkan laba bersih.
Penulis: Agustiyanti
5/6/2020, 06.55 WIB

Total laba bersih tahun lalu semua emiten yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp 403 triliun. Jumlah ini turun Rp 8 triliun atau 2% dibanding tahun sebelumnya. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan bahwa data tersebut diambil perusahaan yang per 2 Juni 2020 sudah menyampaikan laporan keuangan audit 2019. Total ada 634 perusahaan atau 90,31% dari total seluruh perusahaan yang mencatatkan saham, obligasi, atau sukuk.

Penurunan laba bersih emiten di pasar modal tersebut, berasal dari dua sektor. Pertama, sektor industri dasar dan kimia dengan penurunan laba bersih Rp 17 triliun. Kedua, sektor pertambangan, dengan penurunan laba Rp 12 triliun.

(Baca: Pengusaha Sebut Pelonggaran PSBB Angin Segar untuk Perekonomian)

Total laba bersih emiten di pasar modal pada tahun lalu paling besar disokong oleh perusahaan yang berasal dari sektor finansial. Sektor ini meraup laba bersih dengan total mencapai Rp 165 triliun yang berasal dari 115 perusahaan.

Tak sejalan dengan kinerja laba bersih, pendapatan perusahaan-perusahaan di BEI ini justru mencatatkan kenaikan mencapai Rp 151 trilun atau 4% pada tahun lalu. Total pendapatan seluruh emiten di pasar modal pada 2019 mencapai Rp 4.425 triliun.

"Sektor finansial yang meraih pendapatan terbesar di tahun 2019, yaitu sebesar Rp 825 triliun dari 115 perusahaan," kata Nyoman kepada awak media, Kamis (4/6).

(Baca: Masa Transisi PSBB, Kasus Corona Jakarta Telah Melandai Sejak April)

Nyoman mengatakan, total perusahaan tercatat yang membukukan laba bersih per 31 Desember 2019 sebanyak 501 Perusahaan atau sekitar 80% dari total yang sudah menyampaikan laporan keuangan. Sementara sisanya mengalami kerugian.

Untuk komposisi opini audit laporan keuangan 2019,  sebanyak 99,52% atau setara 631 perusahaan mendapatkan opini Wajar Tanpa Modifikasikan. Lalu, 0,16% atau 1 perusahaan mendapatkan opini Wajar Dengan Modifikasian. Terakhir, ada 2 perusahaan atau 0,32% mendapatkan opini Tidak menyatakan pendapat.

Reporter: Ihya Ulum Aldin