IHSG Diprediksi Tembus Level 5.000, Berikut Saham Rekomendasi Analis
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (6/8). Indeks saham diperkirakan bergerak ke zona hijau meneruskan tren positif perdagangan sebelumnya, yang mana indeks menguat 0,63% di level 4.947 pada Jumat (5/6).
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan IHSG hari ini berpotensi menguat di level 4.811 hingga 5.020. Secara teknikal, IHSG sudah menunjukkan tren peningkatan cukup pesat karena sudah melewati rata-rata pergeraka lima hari terakhir.
"Dengan sentimen tambahan dari Dow Jones maka diperkirakan hari ini IHSG sudah bisa menembus resistance 5.000," katanya.
(Baca: IHSG dan Rupiah Menguat karena Pemerintah Tangani Covid-19 dengan Data)
Dia pun merekomendasikan beberapa saham sektor perbankan hingga telekomunikasi untuk dicermati investor pada perdagangan hari ini, seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga berpendapat senada. IHSG hari ini diperkirakan bakal bergerak menguat secara teknikal. "Ada potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," katanya.
Menurutnya, pada area resistance IHSG hari ini akan berada di level 4.975 hingga 5.097. Sedangkan, area support, indeks berada di level 4.865 hingga 4.778.
Adapun sejumlah saham yang dapat dia rekomendasikan menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
(Baca: IHSG Sepekan Meroket 8,69%, Waspadai Ekspektasi Berlebihan Investor)
Di sisi lain, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengungkapkan IHSG berpotensi melemah, kendati tengah menguji resistance kuat di level 5.000. "Investor masih optimis akan ekonomi yang akan pulih dalam waktu cepat, namun secara teknikal saat ini berada di level jenuh beli dan berpotensi mengalami koreksi," katanya.
Oleh karena itu, dia memperkirakan indeks bergerak di level support antara 4.882 hingga 4.818. Sementara itu, area resistance ada di rentang level 5.012 hingga 4.979.
Dia pun merekomendasikan sejumlah saham emiten pelat merah untuk dicermati investor pada perdagangan hari ini di antaranya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Pemerintah sebelumnya akan memperpanjang kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga akhir bulan yang diikuti dengan fase transisi dan pembukaan kembali sembilan sektor ekonomi. Sembilan sektor tersebut, antara lain pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, sembilan sektor tersebut akan dibuka kembali karena memiliki risiko penularan corona yang rendah. “Namun menciptakan lapangan kerja yang luas dan mempunyai dampak ekonomi yang signifikan,” kata Doni dalam keterangan video, Kamis (4/6).
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kehati-hatian pemerintah dalam menangani Covid-19 direspons positif oleh pelaku pasar. Hal itu tercermin dari nilai tukar rupiah yang terus menguat dan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang bergerak mendekati 4.950 pekan lalu.
“Apa yang kita lihat hari ini di mana nilai tukar rupiah sudah di bawah Rp 14.000 per dollar AS dan indeks harga saham yang naik menunjukkan apa yang dilakukan pemerintah dan Gugus Tugas berada pada jalur yang tepat,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat (5/6).
(Baca: IHSG Sesi I Naik 0,97%, Saham Bank Ditransaksikan dengan Nilai Jumbo)
Airlangga mengakui, nilai tukar maupun indeks akan berfluktuasi. Namun, bila melihat cadangan devisa di Bank Indonesia yang mencapai US$ 130 miliar, ini menurutnya menunjukkan adanya kepercayaan investor yang kuat kepada perekonomian Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah akan menjalankan kebijakan pelonggaran dengan kehati-hatian upaya untuk menciptakan masyarakat produktif dan aman Covid-19. Pemberian izin kepada daerah maupun industri untuk menjalankan kenormalan yang baru dilakukan secara saksama dan bertahap dengan terus memantau perkembangan kasus yang terjadi.