Investor Khawatirkan Gelombang Kedua Covid-19, IHSG Anjlok 1,3%

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
IHSG hari ini, Senin (15/6), turun 1,31% mengikuti kejatuhan bursa saham Asia lainnya, dipicu kekhawatiran investor terhadap ancaman gelombang kedua Covid 19.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
15/6/2020, 16.38 WIB

Indeks harga saham gabungan atau IHSG mengakhiri perdagangan saham awal pekan ini, Senin (15/6) turun 1,31% ke level 4.816,33. Koreksi indeks dalam negeri terseret arus kejatuhan bursa saham Asia yang dipicu ketakutan investor terhadap ancaman gelombang kedua Covid-19.

Pasalnya, IHSG sempat naik 0,77% di level 4.918,05 pada awal perdagangan hari ini meski mengawali perdagangan langsung masuk ke jalur merah. Sepanjang sesi pertama IHSG pun lebih banyak melaju di jalur hijau.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menilai bahwa penguatan di awal hari tersebut merupakan apresiasi pasar terkait dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam membuka mal di ibu kota.

"Di sisi lain, market juga mengapresiasi kinerja neraca perdagangan per Mei yang di luar ekspektasi," katanya kepada Katadata.co.id hari ini.

(Baca: Investor Asing Lepas Saham, IHSG Sesi I Turun 0,06%)

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Mei 2020 surplus mencapai US$ 2,09 miliar. Ini jauh membaik dibandingkan April yang tercatat defisit sebesar US$ 350 juta, maupun periode yang sama tahun lalu US$ 2,5 miliar.

Meski begitu, karena pasar di kawasan Asia mayoritas memerah, indeks dalam negeri pun terkena efek domino negatifnya. Menurut Nafan turunnya pasar di kawasan Asia karena adanya kekhawatiran gelombang kedua penyebaran Covid-19.

Hal senada juga disampaikan oleh analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi yang menilai bahwa penurunan indeks-indeks di kawasan Asia setelah adanya bukti gelombang kedua dari Covid-19 di seluruh dunia menghancurkan harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

"Lebih dari 20 negara bagian Amerika Serikat (AS) melihat peningkatan dalam beberapa kasus virus, Tokyo melaporkan lompatan akhir pekan dan wabah baru di Beijing mendorong para pejabat untuk menutup pasar di sana," kata Lanjar.

(Baca: Kenaikan IHSG Dibayangi Kasus Corona, Saham Tambang Direkomendasikan)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin