Pasar Respons Positif Data Inflasi Juni, IHSG Diprediksi Menguat

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Layar informasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG diprediksi melanjutkan penguatan pada perdagangan, Kamis (2/6).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
2/7/2020, 06.59 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (2/7). Rilis data inflasi dan optimisme pemulihan ekonomi diperkirakan menjadi salah satu sentimen positif pemicu peningkatan indeks hari ini. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG akan melanjutkan penguatan. Pada area resistence, indeks bergerak di level 4.952 hingga 4.933 dan area support pada rentang 4.890 hingga 4.866.

Resistance merupakan tingkat harga tertentu yang diyakini sebagai area tertinggi. Biasanya ada aksi jual cukup besar yang menghambat harga bergerak naik. Sementara support merupakan tingkat harga yang diyakini sebagai titik terendah. Di sini, investor kerap menjaga nilainya supaya tidak jatuh makin dalam.

Secara teknikal, IHSG masih bergerak dalam tren konsolidasi sehingga pergerakan akan cenderung terbatas. "Namun ada  potensi penguatan seiring meningkatnya bursa global dan didorong oleh optimisme pemulihan ekonomi," katanya.

(Baca: Mengawali Semester II, IHSG Hari Ini Ditutup Naik 0,18%)

Beberapa saham yang dia rekomendasikan untuk dapat dicermati investor hari ini, di antaranya PT PP Tbk (PTPP), PT Surya Citra media Tbk (SCMA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya juga berpendapat senada. Menurutnya, indeks dalam negeri bakal bergerak mengalami penguatan, di level 4789 hingga 4971.

IHSG hingga saat ini terlihat masih bertahan di level konsolidasi wajar. "Namun peluang IHSG untuk keluar dari area konsolidasi wajarnya masih terbuka lebar selama support level dapat dipertahankan," katanya.

Sentimen pendorong indeks datang setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perekonomian terkait data inflasi. BPS mencatat, inflasi Juni 2020 sebesar 0,18%, yang salah satunya didorong oleh melonjaknya harga komoditas daging ayam ras di 86 kota.

Secara tahunan (year on year), inflasi tercatat 1,96%. Sedangkan secara tahun kalender (Januari-Juni) sebesar 1,09%.

Menurutnya, rilis inflasi itu menunjukkan perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil. "Sehingga memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG berpotensi bergerak di zona hijau hari ini," katanya.

(Baca: Volatilitas Tinggi selama Pandemi, IHSG Anjlok 22% selama Semester I)

Beberapa saham yang direkomendasikan olehnya untuk investor bisa memantau, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Berikutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama pun menilai bahwa IHSG hari ini bakal bergerak ke area positif.  "Ada potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," katanya.

Berdasarkan analisisnya secara teknikal, area support indeks berada pada rentang level 4.865 hingga 4.778. Sementara itu, resistance berada pada rentang level 4975 dan 5097.

Pada perdaagangan kemarin, IHSG bergerak di zona merah sebelum berbalik arah dan ditutup menguat 0,18% di level 4.914,38. Sebanyak 161 saham menguat, 242 saham melemah, dan 165 saham stagnan. 

Reporter: Ihya Ulum Aldin