Jadi Acuan Baru Investor, BEI Luncurkan IDX Quality30 Agustus 2020

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
BEI meluncurkan indeks IDX Quality30 yang berisi saham-saham perusahaan yang profitabilitas dan solvabilitas yang baik, serta pertumbuhan laba yang stabil.
29/7/2020, 19.24 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan indeks IDX Quality30 pada Agustus 2020. Indeks IDX Quality30 ini akan melengkapi indeks faktor yang sebelumnya telah diluncurkan pada 2019, yaitu Indeks IDX Value30 dan Indeks IDX Growth30.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan Indeks Quality30 bisa menjadi acuan investor atau manajer investasi (MI) untuk mengukur kinerja portofolio investasinya. Terlebih Indeks ini sangat sesuai bagi para investor yang menganut paradigma value investing.

“Jadi teman-teman investor yang selama ini punya referensi value investing, itu bisa menggunakan IDXQuality30 sebagai benchmark,” katanya dalam acara Edukasi Wartawan Pasar Modal yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (29/7).

Dia pun berharap produk baru ini kembali disambut positif oleh para MI, seperti halnya dua produk sebelumnya yakni Indeks IDX Value30 dan Indeks IDX Growth30. Harapannya para MI menerbitkan produk-produk turunannya. “Kemungkinan MI bisa menerbitkan produk-produk turunan lainnya,” jelasnya.

Fawzi menjelaskan bahwa IDX Quality30 merupakan indeks 30 saham perusahaan yang secara historis relatif memiliki profitabilitas tinggi, solvabilitas baik, dan pertumbuhan laba stabil dengan likuiditas transaksi yang baik.

Selanjutnya, kata Fawzi, indeks faktor merupakan indeks yang menggunakan variabel tertentu yang secara akademis terbukti dapat memberikan abnormal return. Oleh karena itu, Indeks IDX Quality30 menggunakan variabel-variabel yang dapat menilai kualitas fundamental suatu perusahaan.

Proses seleksi IDX Quality30 dilakukan atas 80 saham yang merupakan anggota Indeks IDX80. Ke-80 saham tersebut disaring berdasarkan variabel-variabel kualitas fundamental yang telah ditentukan, yaitu rasio return on equity (ROE), rasio debt to equity (DER), dan earning variability.

Lalu, 30 saham dengan nilai kualitas fundamental tertinggi akan terpilih menjadi konstituen Indeks IDX Quality30. “Ini semua akan terus menerus kita review, untuk menyeleksi saham-saham yang ada untuk masuk IDX Quality30 yang dimaksud,” ujarnya.

Adapun penghitungan Indeks IDX Quality30 menggunakan metode Capped Free-Float Market Capitalization Weighted & Quality Factored. Indeks ini menggunakan kapitalisasi pasar free float sebagai bobot dan disesuaikan dengan menggunakan nilai kualitas fundamental dari masing-masing saham.

Bursa akan membatasi bobot (capping) saham dalam indeks paling tinggi 15% pada saat evaluasi. BEI menetapkan tanggal dasar penilaian Indeks IDX Quality30 pada 4 Februari 2014. BEI akan mengevaluasi indeks secara berkala, yakni evaluasi mayor pada Januari dan Juli, serta evaluasi minor pada April dan Oktober.

Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di bulan setelahnya pada hari bursa ketiga. “Pada evaluasi mayor dilakukan pemilihan saham konstituen indeks untuk periode selanjutnya dan menyesuaikan bobot saham berdasarkan nilai kualitas fundamental,” ujarnya.

Selanjutnya, baik di evaluasi mayor maupun minor, dilakukan penyesuaian bobot akibat adanya perubahan jumlah saham tercatat, penyesuaian rasio free float, dan batasan market cap.

Pada masa yang akan datang, Fawzi berharap, indeks IDX Quality30 dapat digunakan sebagai landasan acuan bagi penyusunan produk-produk pasar modal lainnya, seperti reksa dana, ETF, serta produk-produk derivatif lainnya yang dapat menjadi alternatif produk investasi yang menarik bagi investor di pasar modal.

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah