OJK: 68 Emiten Antre Masuk Pasar Modal, Nilai Penawarannya Rp 40,5 T
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyatakan minat pelaku usaha menghimpun dana segar di bursa saham masih cukup tinggi. Hingga akhir Juli 2020, terdapat 68 perusahaan siap melaksanakan penawaran umum di pasar modal dalam negeri.
OJK pun memperkirakan nilai penawaran tersebut mencapai Rp 40,54 triliun. "Hal ini merupakan sinyal positif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Rabu (5/8).
Adapun, pencarian dana korporasi di pasar modal bisa melalui beberapa skema, yaitu penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), penerbitan instrumen surat utang seperti obligasi atau sukuk, dan instrumen lainnya.
OJK mencatat hingga 28 Juli 2020 terdapat 28 emiten baru dengan dana terhimpun mencapai Rp 54,13 triliun. Meski begitu, capaian tersebutjauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 109,18T dari 94 emiten baru.
Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia menyebut per 4 Agustus 2020 terdapat 15 perusahaan yang berencana melantai di pasar modal. Perusahaan tersebut bergerak di beberapa sektor usaha.
Sebanyak empat perusahaan dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi, empat perusahaan dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan, tiga perusahaan dari sektor konsumer, dan empat perusahaan lainnya bergerak di sektor pertanian, sektor aneka industri, infrastruktur & transportasi, serta keuangan.
"Selain itu, terdapat 26 penerbit yang akan menerbitkan 31 emisi obligasi atau sukuk yang berada dalam pipeline di BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Gede Nyoman Yetna Setya.
Adapun total perusahaan yang sudah melaksanakan IPO di BEI sejak awal tahun hingga 20 Juli 2020 mencapai 33 perusahaan. Total dana yang dihimpun dari perusahaan-perusahaan tersebut mencapai Rp 4,23 triliun.
Dari seluruh perusahaan tersebut, hanya ada satu perusahaan yang menghimpun dana jumbo di atas Rp 1 triliun, yaitu PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE). Perusahaan itu melantai di pasar modal pada 13 Maret 2020 dengan dana hasil IPO senilai Rp 1,03 triliun.