Sejumlah analis memperkirakan Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (25/8). Penurunan disebabkan oleh minimnya katalis disertai aksi wait and see investor menanti kebijakan pemerintah di tengah pandemi corona.
Pada perdagangan kemarin, Senin (24/8) IHSG ditutup menguat di level 5.277,04 atau naik 4,23 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level 5.272,81. Sebanyak 228 saham melaju di zona hijau dan 211 saham di zona merah, sementara 156 saham lainnya stagnan.
Adapun nilai transaksi hingga kemarin mencapai Rp 9,3 triliun dengan volume 15,8 miliar saham.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan indeks akan bergerak di zona merah karena minim sentimen. Investor cenderung wait and see menanti perkembangan terkini terkait upaya pemulihan ekonomi selama Covid-19 berlangsung.
Seperti diketahui, pemerintah telah menyuntik berbagai stimulus untuk memulihkan perekonomian maupun menggerakkan daya beli masyarakat, seperti lewat subsidi gaji pekerja, bantuan UMKM dan lainnnya.
Di lain pihak, kasus baru penyebaran virus corona masih terus bertambah setiap harinya. Pada Senin (24/8), kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia bertambah 1.877 orang. Hingga saat ini jumlah kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 155.412 orang.
Pemerintah berharap kasus corona ke depan bisa segera dikendalikan seiring ditemukannya obat dan vaksin virus corona. Beberapa peneliti, lembaga dan akademisi tengah mengembangkan vaksin ini yang diharapkan bisa diuji coba atau diproduksi massal pada tahun depan.
”Pergerakan indeks diperkirakan akan cenderung terbatas dikarenakan minimnya sentimen dari dalam negeri,” katanya dalam hasil risetnya, Selasa (25/9).
Dengan adanya sentimen tersebut, dia pun memprediksi indeks saham bergerak dengan support pertama di level 5.277 dan support kedua di level 5.261. Sedangkan resistance pertama diperkirakan berada di level 5.294 dan resistance kedua di level 5.310.
Level support merupakan level yang diperkirakan menahan koreksi indeks atau harga saham. Sedangkan resistance merupakan level yang diproyeksi menghentikan kenaikkan indeks atau harga saham.
Dennies pun merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI).
Prediksi serupa juga diungkapkan Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Berdasarkan analisa secara teknikal, IHSG diramal bergerak turun dengan support di level 5.160 dan resistance di level 5.266.
Menurut Lanjar, investor masih mencari katalis di awal pekan. Investor minggu ini akan fokus pada Simposium Kebijakan Ekonomi tahunan bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang biasanya diadakan di Jackson Hole, Wyoming.
Agenda yang berlangsung pada 27-28 Agustus melalui siaran langsung, Gubernur Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada hari Kamis tentang tinjauan kerangka kebijakan moneter yang telah lama ditunggu-tunggu, yang telah berfokus pada strategi inflasi baru.
“Diprediksi investor asing masih kembali melakukan aksi jual bersih,” ujar Lanjar.
Adapun, saham-saham yang dia rekomendasikan untuk perdagangan hari ini, yakni PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Berikutnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Menara Sarana Nusantara Tbk (TOWR).
Sedangkan Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memproyeksikan IHSG pada hari ini bergerak naik. ”Secara teknikal mengindikasikan potensi penguatan lanjutan sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” kata Nafan.
Berdasarkan analisa secara teknikal, dia memprediksi IHSG bergerak turun dengan support di level 5.233 dan resistance di level 5.380.
Sejumlah saham yang dia reomendasikan untuk perdagangan hari ini, di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).