Stimulus Amerika Serikat Disahkan, IHSG Berpotensi Naik Awal Pekan

ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021). Indek Harga Saham Gabungan (IHSG ) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka menguat 37,32 poin atau 0,61 persen ke posisi 6,190,95.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
8/3/2021, 09.11 WIB

Mengawali pekan ini, Senin (8/3), indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi bergerak naik dipengaruhi sentimen stimulus Amerika Serikat. Pada perdagangan terakhir, Jumat (5/3) IHSG ditutup turun hingga 0,51% menyentuh level 6.258. Hari ini indeks dibuka menguat 0,72% ke level 6.304.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan AJi Gusta Utama menilai IHSG hari ini berpeluang mengalami penguatan. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, rentang support dan resistance minimum berada pada 6.256 hingga 6.351.

"Mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga kedepannya dapat berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed, tapi cenderung menguat. Berdasarkan hasil analisisnya, gerak IHSG hari ini berada dalam rentang level antara 6.241 sampai 6.315.

"Pasar mendapat sentimen stimulus Amerika yang sudah disahkan dan faktor teknikal IHSG berada pada demand zone. Keduanya membuka peluang IHSG rebound," kata William.

Beberapa saham yang menjadi patut diperhatikan menurutnya pada perdagangan hari ini seperti PT bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

 

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG hari ini berpotensi bergerak pada rentang level 6.202 - 6.378. "Masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari data yang telah terlansir, dapat menjadi penopang bagi pergerakan IHSG," katanya.

Meski begitu, Ia menilai perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih berada dalam tekanan dan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir. Sehingga jika support level terdekat tidak cukup kuat dipertahankan, IHSG masih akan mengalami pelemahan hingga beberapa waktu mendatang,

Beberapa saham yang bisa diperhatikan oleh investor pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Berbeda dengan tiga analis sebelumnya, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan malah memperkirakan IHSG hari ini berpotensi melemah. Rentang support 6.233 dan 6.208, sedangkan rentang resistance ada di level 6.332 dan 6.295.

Menurutnya, pergerakan masih dibayangi kecemasan akan kenaikan yield obligasi AS. "Investor akan mencermati beberapa data ekonomi di awal pekan antara lain cadangan devisa dan trade balance Tiongkok," katanya.

Beberapa saham yang patut diperhatikan investor pada hari ini di antaranya PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).