Usai Anjlok 2%, IHSG Diprediksi Rebound ke Level 6.000 Hari Ini

ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Penulis: Lavinda
1/4/2021, 09.38 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 0,04% ke level 5.988 pada perdagangan Kamis (1/4) hari ini. Indeks saham diperkirakan naik kembali atau rebound ke level psikologis 6.000 setelah sempat merosot hingga 2% pada perdagangan kemarin.

Pada penutupan perdagangan Rabu (31/3) kemarin, IHSG anjlok 1,42% atau 85,92 poin ke level 5.985 setelah sempat melemah lebih dari 2%. Tak Hanya IHSG sebagian besar bursa saham Asia juga ditutup melemah.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpeluang kembali naik dan mencatatkan technical rebound, menguji level psikologis 6.000 sepanjang perdagangan Kamis (1/4).

Salah satu pertimbangan, ungkap Valdy, pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin berhasil membukukan intraday rebound ke critical support level 5.980, setelah sempat uji level 5.900 di pertengahan Sesi II, Rabu (31/3).

"Akan tetapi, terdapat sejumlah faktor yang perlu diperhatikan pelaku pasar. Salah satunya, potensi berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah jelang rilis data sektor tenaga kerja AS yang diperkirakan membaik pada Maret 2021," ujar Valdy, Kamis (1/4).

Masih terkait hal tersebut, pelaku pasar perlu mencermati kecenderungan penjualan bersih dana investor asing. Secara  akumulasi, investor asing telah melakukan jual bersih mencapai Rp 1,4 triliun sepanjang pekan ini.

Maka itu, Valdy menyarankan investor agar tak terlalu agresif merespon peluang buy on support pada perdagangan hari ini. Sejumlah saham yang dapat dicermati pada perdagangan Kamis (1/4) di antaranya : ANTM, TBIG, TLKM, KLBF dan EXCL.

Pada perdagangan hari ini, sebagian besar bursa Eropa dibuka melemah. Indeks Eurostoxx misalnya menyusut 0.04%, FTSE melemah 0,25% dan CAC40 0,10%. Sementara itu, Indeks DAX naik tipis 0,05% saat investor global mempertimbangkan inflasi dan dampak pajak dari stimulus keuangan.

Indeks berjangka Amerika Serikat (AS) sedikit berubah, dipicu indeks Asia yang mayoritas melemah. Selain itu, perjuangan Eropa dengan inokulasi dan kebangkitan kembali kasus covid-19 telah menurunkan ekspektasi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi  investor akan menanti data indeks kinerja sektor manufaktur di Tiongkok dan Indonesia sebagai indikator pemulihan ekonomi pada awal April ini.

"Secara teknikal IHSG berpotensi bergerak mencoba rebound di awal bulan dengan support resistance 5967-6063," sebut Lanjar.