Setelah Merosot Hampir 3% Pekan Lalu, IHSG Dibuka Naik Hari Ini

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Sejumlah pelaku perbankan dan pasar modal mengikuti vaksinasi COVID-19 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Pemerintah berharap dengan adanya vaksinasi COVID-19 untuk pelaku perbankan dan pasar modal bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali positif dan menyentuh angka lima persen pada tahun 2021.
Penulis: Pingit Aria
5/4/2021, 10.04 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka menguat 28,6 poin atau 0,48% ke posisi 6.040,06. Analis mempperkirakan IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi, namun terbuka peluang kenaikan jangka pendek.

Sepanjang pekan lalu, IHSG bergerak melemah 2,97%. Namun, pada penutupan bursa pada Kamis (1/4), IHSG parkir di level 6.011,456, naik 0,43%.

Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pada pekan lalu menurun 0,60% menjadi Rp10,628 triliun dibandingkan dengan pekan sebelumnya Rp10,692 triliun. Total kapitalisasi pasar pada akhir pekan menjadi sebesar Rp 7.101,43 triliun, turun 2,85% dari posisi pekan sebelumnya Rp 7.309,902 triliun.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG terlihat sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik. “Selama support level mampu dipertahankan cukup kuat maka peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar, mengingat hingga saat ini kondisi perekonomian Indonesia berada dalam kondisi stabil,” tulis William dalam risetnya, Senin (5/4).

Selain itu, data ekonomi yang telah terlansir sebelumnya juga memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG. Hari ini, William memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang konsolidasi wajar dengan perkiraan pergerakan dalam kisaran level 5.827 hingga 6.088.

Ia merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, antara lain: AALI, BBCA, ITMG, BMRI, JSMR, INDF, dan CTRA.

VAKSINASI COVID-19 BAGI PELAKU PERBANKAN DAN PASAR MODAL (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)

Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, investor akan menanti rilis notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC), data inflasi China, rapat dewan gubernur The Reserve Bank of Australia (RBA)  dan Reserve Bank of India (RBI).

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menanti data cadangan devisa (cadev) dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang akan dirilis pekan depan. “Senin, IHSG diprediksi menguat terbatas dengan support 5.938 dan resistance 6.256,” kata Zamzami.

Adapun  saham-saham yang bisa dicermati antara lain PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Di pihak lain, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan. Ia memproyeksikan, IHSG masih akan melemah dan  menguji level 5.950-6.000 pada perdagangan Senin (5/3). Rentang support-resistance saat ini diperkirakan berada pada kisaran 5.900-6.120.

Valdy memperkirakan, indeks masih akan dibayangi potensi pelemahan nilai tukar rupiah, sejalan dengan potensi kenaikan U.S. Bond Yields. Pasalnya, sejumlah data sektor tenaga kerja Negeri Paman Sam diperkirakan membaik pada Maret 2021.

Angka pengangguran AS diperkirakan turun ke 6%, sejalan dengan proyeksi kenaikan non-farm payrolls ke 647.000 di Maret 2021 dari sebelumnya 379.000 di Februari 2021. “Hal tersebut berpotensi memicu berlanjutnya net sell Investor asing pada perdagangan Senin (5/4),” terang Valdy.

Menurutnya, sejumlah saham yang dapat dicermati pada perdagangan Senin (5/4), diantaranya PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dan PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Reporter: Antara