Grup Lippo Jual Saham Matahari, Harga Saham Multipolar Melonjak

Tokopedia
Ilustrasi, layanan Hypermart milik Matahari.
Penulis: Lavinda
9/4/2021, 16.37 WIB

Harga saham dua entitas Grup Lippo kembali melonjak hari ini. Ini teerjadi pasca-pengumuman sang induk usahanya yaitu PT Multipolar Tbk. (MLPL) melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan ritel modern PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA).

Saham MLPL ditutup di level harga Rp 172 atau melonjak 10,7% atau 17 poin dari level pembukaan perdagangan hari ini Rp 155. Sepekan terakhir, harga saham melonjak hingga 53,57%, bahkan meningkat 60,75% dalam kurun sepekan.

Tak jauh berbeda, harga saham MPPA juga melonjak 24,4% atau 115 poin menjadi Rp 585 pada perdagangan sore hari ini, dari level pembukaan sebesar Rp 470. Dalam sepekan, harga saham melonjak hingga 96,3% dan 130,3% dalam sebulan terakhir.

Pada 6 April 2021, BEI menetapkan MPPA dalam radar aktivitas pasar di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) karena peningkatan harga saham yang sangat drastis dalam beberapa hari terakhir. Sehari setelahnya, dua entitas Grup Lippo memberi konfirmasi atas perubahan kepemilikan saham perseroan.

Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Multipolar melepas kepemilikan sahamnya di Matahari Putra Prima sebanyak 11,9% pada 7 April 2021. Semula Multipolar memiliki 50,23% atau 3,8 miliar saham MPPA, dan akan menjadi 38,33% atau 2,8 miliar saham setelah dijual.

“Jumlah saham yang dijual mencapai 896 juta saham dengan harga jual Rp 404 per saham,” ujar Direktur Multipolar Agus Arismunandar dalam keterangan tertulisnya.

Menurut dia, tujuan perseroan melepas sebagian saham adalah memperluas investor skala besar dalam perusahaan pengelola Hypermart tersebut dan untuk investasi kembali.

Berdasarkan data BEI, MPPA memiliki empat pemegang saham utama, yakni PT Multipolar Tbk sebanyak 50% atau sekitar 3,8 miliar saham, Citibank Singapore sebanyak 19% atau 1,4 miliar saham, dan Connery Asia Limited 14% atau 1,07 miliar saham. Sisanya dimiliki oleh publik sebanyak 17% atau 1,27 miliar saham.

Di waktu yang sama, Matahari Putra Prima mengungkapkan rencana peningkatan modal melalui mekanisme penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) bagi seluruh pemegang saham perseroan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Kojongian menyebutkan pelaksanaan rights issue akan dilakukan pada Agustus 2021 sesuai ketentuan regulator. Termasuk memperoleh persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa serta pengajuan dokumen pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terkait kinerja, perseroan mengaku sedang intens mempersiapkan bisnis ritel, baik secara offline maupun online. Hal ini dilakukan untuk menyambut periode Ramadan 2021, meski masih dalam situasi pandemi Covid-19. Persiapan meliputi perencanaan beragam program promosi melalui kerjasama dengan mitra kerja, pembelian barang-barang dagangan yang tepat dan distribusi barang ke seluruh toko secara tepat waktu.