IHSG Betah Bergerak di Level 6.000, Hari Ini Diprediksi Naik Terbatas

ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
12/4/2021, 07.26 WIB

Indeks harga saham gabungan atau IHSG dalam sepekan kemarin naik 0,98% ditutup pada level 6.070 pada perdagangan Jumat (9/4). Sejumlah analis saham memprediksi indeks akan bergerak positif pada awal pekan ini, Senin (12/4), meski kenaikannya terbatas.

Menurut CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, IHSG hari ini berpeluang bergerak naik terbatas di rentang 5.960 dan 6.123. Menurut dia, laju IHSG masih menunjukkan peluang penguatan jangka pendek. .

"Hingga saat ini, indeks tampak sedang berusaha menembus resisten level terdekat. Beberapa aksi korporasi dari emiten yang telah terlansir, turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dikutip dari risetnya.

Dia menambahkan bahwa masih terjadinya capital inflow atau aliran masuk modal asing secara year to date (ytd) juga akan menjadi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG. Berdasarkan data RTI Infokom, asing melakukan beli saham dengan nilai bersih Rp 5,76 triliun di seluruh pasar.

William merekomendasikan beberapa saham yang layak menjadi perhatian oleh pelaku pasar pada perdagangan hari ini, di antaranya saham Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Gudang Garam Tbk (GGRM), dan Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Senada, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan IHSG ada potensi penguatan pada perdagangan hari ini. Berdasarkan analisis teknikal, area support maupun resisten maksimum berada pada rentang 6.027 hingga 6.114.

"Mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat ke depannya," kata Nafan.

Support merupakan area harga tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya kembali ke atas. Namun jika tembus, harga akan turun untuk menemukan titik support baru.

Situasi sebaliknya disebut sebagai resistance, yakni tingkat harga tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi pada satu masa. Biasanya ada aksi jual cukup besar sehingga pergerakan kenaikan cukup terhambat.

Nafan merekomendasikan beberapa saham yang dapat menjadi pertimbangan investor antara lain Adaro Energy Tbk (ADRO), Astra International Tbk (ASII), Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

Secara keseluruhan, IHSG diramal akan terkonsolidasi dengan tren menurun sepanjang bulan April. Investment Information Head PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M.M. mengatakan ada dua faktor positif yang dapat mendukung pergerakan indeks saham ke depannya.

"Pertama, laporan kinerja keuangan emiten pada periode 2020 dan kuartal I 2021. Kedua, aksi korporasi sejumlah emiten, terutama musim dividen," ujarnya beberapa waktu lalu.

Selain itu transaksi harian pada April ada kemungkinan turun tipis menjadi sekitar Rp 9 triliun per hari, dari rerata transaksi saham Januari, Februari, dan Maret yang masing-masing tercatat sebesar Rp 20 triliun, Rp 15 triliun, dan Rp 10 triliun per hari. 

Menurut dia, faktor bulan Ramadan biasanya membuat nilai transaksi harian lebih lesu dibanding sebelumnya. Oleh karena itu dia memprediksi IHSG sepanjang April akan terkonsolidasi dengan tren menurun di level support 5.892-5.735 serta resisten 6.195-6.281.

Reporter: Ihya Ulum Aldin