PT Lima Dua Lima Tiga, pengelola kafe malam Lucy In The Sky berencana menawarkan saham perdana kepada publik atau Initial Public Offering (IPO). Perseroan hendak melepas maksimal 337,5 juta saham baru atau 32,61% kepemilikan setelah IPO.
Harga penawaran awal yang ditetapkan dari Rp 100 – 120 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana Rp 33,75 - 40,5 miliar dalam penjualan saham tersebut.
"Penawaran awal saham ini akan dilakukan pada tanggal 13 April 2021- 19 April 2021,” demikian dikutip dari keterangan tertulis perseroan.
Berdasarkan prospektus, sekitar 60% dari dana hasil penjualan saham kepada masyarakat akan digunakan untuk membuka gerai baru. Ke depan, Lima Dua Lima Tiga akan membuka tujuh gerai baru dengan konsep lokasi yang baru dan berbeda dari Lucy in The Sky.
Hal itu sejalan dengan strategi perseroan untuk memperluas dan memperkuat keberadaannya di industri makanan dan minuman atau food and beverage (F&B), restoran, bar dan perhotelan. Sementara itu, sisanya dialokasikan untuk belanja modal dan modal kerja pada gerai yang sudah ada.
Tak hanya menjual saham, perseroan juga berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 236,2 juta waran seri I yang menyertai saham baru. Angka itu sekitar 33,87% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa dengan harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian.
Lima Dua Lima Tiga mengelola kafe Lucy in The Sky, tempat hiburan malam yang dikenal memiliki pemandangan terbuka karena berada di atas gedung. Lucy in The Sky merupakan entitas usaha dari Syah Establishment yang dikenal mengelola sejumlah hotel, kompleks perumahan, tempat hiburan lainnya.
Beberapa tempat yang dikelola Syah Establishment antara lain, Sofia at The Gunawarman, Csaba at The Gunawarman, The Gunawarman Hotel, Bloom at Hotel Monopoli, The Moon at Hotel Monopoli, The Room at Hotel Monopoli, dan Hotel Monopoli.