IHSG Diramal Menutup Akhir Pekan dengan Positif, Ini Saham Pilihannya

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan Jumat (11/12/2020) dengan naik tipis 0,08 persen atau naik 4,63 poin ke level 5.938,33.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
16/4/2021, 06.49 WIB

Beberapa analis saham memprediksi indeks harga saham gabungan atau IHSG menutup perdagangan akhir pekan dengan positif. Indeks melanjutkan tren kenaikan selama dua hari terakhir di mana IHSG melesat 2,56% dari level 5.927 pada penutupan Selasa (13/4) menjadi 6.079 pada Kamis (15/4).

Menurut analisis teknikal analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, IHSG hari ini memiliki resisten di kisaran 6.112 hingga 6.095. Sedangkan area support ada pada kisaran 6.045 dan 6.012.

"Secara teknikal mengindikasikan IHSG masih akan melanjutkan potensi penguatan. Investor akan mencermati data perekonomian antara lain data pengangguran Amerika Serikat (AS), serta data industrial dan data PDB dari Tiongkok," katanya.

Dennies merekomendasikan untuk menahan (hold) beberapa saham, jika sebelumnya sudah dibeli, karena indikator teknikal dan sentimen netral, seperti saham Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), Sarana Menara Nusantara (TOWR), dan Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sementara analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan analisis teknikal, IHSG hari ini berpeluang naik dengan area support maupun resisten maksimum di kisaran 6.027 hingga 6.167.

Support merupakan area harga tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya kembali ke atas. Namun jika tembus, harga akan turun untuk menemukan titik support baru.

Situasi sebaliknya disebut sebagai resistance, yakni tingkat harga tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi pada satu masa. Biasanya ada aksi jual cukup besar sehingga pergerakan kenaikan cukup terhambat.

"Mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga ke depannya berpeluang menuju ke resisten terdekat," kata Nafan.

Adapun sejumlah saham yang ia rekomendasikan di antaranya Aneka Tambang Tbk (ANTM), Bank Mandiri Tbk (BMRI), Jasa Marga Tbk (JSMR), dan Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sedangkan CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG hari ini berpotensi bergerak terkonsolidasi dengan rentang pergerakan indeks di kisaran 5.827 hingga 6.123.

William mengatakan, setelah rilis data perekonomian neraca perdagangan, pergerakan IHSG terlihat masih bergerak dalam rentang konsolidasi wajar. Selama resistance level terdekat belum dapat ditembus maka peluang koreksi wajar masih terbuka.

"Namun, mengingat stabil dan kuatnya kondisi perekonomian Indonesia, maka jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," kata William.

Beberapa saham yang menurut William patut diperhatikan oleh pelaku pasar pada perdagangan hari ini di antaranya Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Ciputra Development Tbk (CTRA), dan Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga saham biasanya akan kembali naik dengan meningkatnya pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resisten yaitu tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi pada satu masa. Biasanya setelah saham menyentuh level resisten akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan cukup terhambat.

Reporter: Ihya Ulum Aldin