Lima Penjamin Emisi Bantu IPO Bukalapak, Jual 25% Saham Bulan Depan

Google Play Store
Ilustrasi platform Bukalapak
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
23/6/2021, 13.51 WIB

PT Bukalapak.com Bukalapak) dikabarkan telah menunjuk lima penjamin emisi (underwriter), baik domestik maupun global, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Juli 2021. Perusahaan perdagangan elektronik (e-commerce) ini rencananya akan menawarkan 25% sahamnya ke publik.

Hal tersebut terungkap dalam materi mini expose yang diperoleh Katadata.co.id. Dalam proses penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO), entitas usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) itu menggandeng Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas sebagai joint lead managing underwriters. Lalu untuk underwriters domestik, Bukalapak menggandeng UBS Sekuritas Indonesia.

Selain itu, UBS dan BofA Securities sebagai joint global coordinators. Sedangkan untuk proses joint bookrunners menggandeng UBS, BofA Securities, dan Mandiri Sekuritas.

Emiten yang rencananya menggunakan ticker BUKA ini akan mengalokasikan saham untuk karyawan (ESA) sebanyak 0,1% dan untuk manajemen (MESOP) sebanyak 4,9%.

Bukalapak berencana untuk melakukan penawaran saham baru ini kepada pasar domestik. Namun, perusahaan juga berencana untuk melakukan distribusi saham baru secara internasional dengan menggunakan regulation S atau rule 144A.

Untuk jadwal indikatif dalam proses IPO ini, Bukalapak menargetkan bisa mendapat pernyataan praefektif dari OJK pada 25 Juni 2021, sehingga proses bookbuilding dan roadshow busa dimulai pada 28 Juni 2021. Sementara untuk pembentukan harga IPO dilaksanakan pada 9 Juli 2021.

Bukalapak menargetkan bisa mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 21 Juli 2021. Sehingga bisa melakukan penawaran ke publik pada 23 hingga 27 Juli 2021. Pencatatan perdana ditargetkan pada 29 Juli 2021.

Katadata.co.id bertanya soal kebenaran dokumen mini expose dan proses IPO Bukalapak kepada Direktur Utama BEI Inarno Djajadi. Ia mengatakan, masih terlalu dini untuk membahasnya karena saat ini masih proses.

"Saya cek ya, tapi (Bukalapak) sudah masukkan filing-nya. Saat ini masih proses," kata Inarno kepada Katadata.co.id, Rabu (23/6). Sayangnya, Inarno enggan menjelaskan lebih detail soal pencapaian prosesnya.

Siti Sufintri Rahayu, VP of Corporate Affairs Bukalapak mengatakan, pihaknya senantiasa mengeksplorasi kesempatan bagi perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang secara finansial. Namun, untuk saat ini, ia mengaku belum membuat keputusan apapun.

"Fokus kami saat ini adalah terus mencari strategi yang tepat untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi para partner dan pengguna untuk waktu-waktu mendatang," ujarnya kepada Katadata.co.id

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan EMTEK Titi Maria Rusli mengonfirmasi bahwa Bukalapak berencana mencari pendanaan melalui pasar modal Tanah Air. Saat ini, unicorn memproses pengajuan permohonan IPO di BEI. Jika proses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berjalan lancar, IPO diharapkan terealisasi pada Agustus.

"Kami merencanakan kalau bisa (IPO) sekitar Agustus. Ini kalau semua proses berjalan dengan baik di OJK dan BEI," kata Titi saat paparan publik di kantor, Jakarta, Kamis (3/6).

Ia mengatakan, tim internal Bukalapak masih membahas jumlah dana yang diincar lewat IPO maupun persentase saham yang dilepas. Jika sudah mendapat persetujuan efektif dari OJK, ia berjanji bakal ada pengumuman.

Bukalapak juga dikabarkan mengkaji IPO di bursa saham AS lewat perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPAC dan memantau proses pencatatan Grab.

Emtek memiliki saham di Bukalapak melalui anak usaha, Kreatif Media Karya. Di satu sisi, Grab membeli 4,6% saham Emtek lewat pembelian saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement, melalui H Holdings.

Reporter: Ihya Ulum Aldin, Desy Setyowati