Perusahaan e-commerce Bukalapak berencana melantai di Bursa Efek Indonesia pada 6 Agustus 2021 dengan target dana Rp 21,9 triliun atau setara 25% saham setelah IPO. Mayoritas saham masih akan dikuasai oleh pemegang saham saat ini, siapa saja mereka?
Berdasarkan prospektus ringkas IPO Bukalapak di salah satu media massa cetak, Jumat (9/7), jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO mencapai 103,06 miliar unit saham. Terdapat 56 pihak yang memegang saham ini, termasuk masyarakat dan pemegang saham lainnya (terdiri dari 204 pemegang saham perorangan).
Pemegang saham dengan porsi terbesar Bukalapak adalah PT Kreatif Media Karya sebesar 23,93% setelah IPO ini berlangsung. Kreatif Media Karya adalah lengan bisnis dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Keluarga Sariaatmadja yang merupakan pemilik Emtek, juga tercatat memegang saham Bukalapak. Salah satunya Adi Wardhana Sariaatmadja yang memegang 0,75% saham Bukalapak. Ia saat ini Komisaris Utama Bukalapak.
Direktur Utama Emtek Alvin W. Sariaatmadja memegang 0,75% saham Bukalapak. Demikian pula dengan Wakil Direktur Utama Emtek Sutanto Hartono yang memiliki 0,01% saham Bukalapak.
Pemegang saham terbesar kedua adalah API (Hong Kong) Investment Limited sebesar 13,05%. Lalu, Archipelago Investment Pte. Ltd. sebesar 9,45%.
Pendiri Bukalapak, yaitu Achmad Zaky Syaifudin, Muhamad Fajrin Rasyid, dan Nugroho Herucahyono juga menjadi pemegang saham. Achmad Zaky menggenggam 4,32%, Fajrin 2,64% dan Nugroho 2,08%.
Adapula sejumlah investor institusi besar yang juga menanamkan saham di Bukalapak. Microsoft Corporation memiliki saham 0,9% saham, Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd memiliki 1,8%, danNew Hope OCA Limited memiliki 3,16%.
Lalu, PT Bri Ventura Investama memegang 0,18% saham dan PT Mandiri Capital Indonesia 0,05% saham, serta PT Asia Sahabat Indonesia dan PT Rockpool Teladan Investa masing masing memiliki 0,07% dan 0,32% saham Bukalapak.
Selain itu, saham Bukalapak juga dimiliki oleh investor individu ternama, yakni Pandu Patria Sjahrir yang mengenggam 0,01% saham dan Peter Teng He Xu sebesar 0,26%.
Dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Jumat (9/7), Direktur PT Buana Capital Sekuritas Ratna Karim mengatakan, penjatahan porsi untuk pooling terpusat bagi investor ritel akan sebesar minimal 2,5% dari porsi IPO atau setara Rp 75 miliar.
Porsi penjatahan pooling ini akan dilakukan penyesuaian apabila masyarakat melakukan pemesanan saham pada saat menggunakan sistem e-IPO. "Jadi secara bertahap dilakukan penyesuaian apabila terjadi oversubscribe," kata Ratna.
Bukalapak memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,35 triliun pada tahun lalu. Nilai itu meningkat 25,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,08 triliun. Angkanya pun naik hampir lima kali lipat dari pendapatan Bukalapak pada 2018 yang sebesar Rp 292 miliar.