Ingin Investasi, Ini Cara Beli Saham Nasional dan Luar Negeri

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Ilustrasi cara beli saham nasional dan luar negeri melalui ponsel.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Sorta Tobing
30/8/2021, 13.20 WIB

Di masa pandemi corona saat ini, saham menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup diminati masyarakat. Terbukti, per 12 Juli 2021 frekuensi perdagangan saham mencapai 1,2 juta kali transaksi dengan nilai transaksi saham sebesar Rp 12,2 triliun.

Maraknya platform daring atau online yang memudahkan transaksi menjadi salah satu alasan masyarakat untuk mulai berinvestasi saham. Beberapa pemula pun tak ragu untuk mencoba peruntungannya di pasar modal. Namun, kendati dapat menghasilkan keuntungan yang besar, nyatanya saham juga punya risiko kerugian yang cukup tinggi.

Tak sedikit pemula yang mengalami capital loss atau kerugian di awal investasi mereka. Hal tersebut dapat terjadi lantaran investor tidak dibekali pengetahuan yang mumpuni mengenai saham. Karena itu, penting bagi pemula untuk memahami seluk-beluk dunia pasar modal sebelum mulai bertransaksi.

Meneruskan catatan Yuknabungsaham yang dikelola oleh  PT Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk bertransaksi saham, investor harus menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas.

Sedangkan, untuk penjualan saham, total dana yang diperoleh investor adalah nilai sesuai harga jual saham dikurangi biaya transaksi dan pajak penghasilan (PPh).

Biaya transaksi tersebut berbeda-beda di setiap perusahaan broker. Umumnya antara 0,2% sampai 0,3% dari nilai transaksi pembelian saham (termasuk PPN) dan ditambah PPh 0,1% khusus untuk transaksi penjualan saham. Berikut cara beli saham nasional dan luar negeri.

Cara Beli Saham Nasional

Saham menjadi bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Investasi saham bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Bahkan, untuk memulai investasi saham bisa dilakukan dengan modal kecil. Berikut caranya:

  • Membuka akun di perusahaan sekuritas

Beberapa perusahaan sekuritas sudah mulai merambah ke dunia digital dan menyediakan platform untuk membuka rekening investasi secara online. Sebelum mendaftar, siapkan terlebih dahulu dokumen-dokumen yang diminta, seperti kartu tanda penduduk (KTP), nomor pokok wajib pajak (NPWP), buku tabungan, dan sebagainya.

Jangan khawatir, perusahaan efek atau perusahaan sekuritas telah mendapat izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi perantara perdagangan efek antara perusahaan dan investor.

Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sebanyak 108 perusahaan efek sudah memperoleh izin resmi OJK untuk beroperasi. Contohnya, Indo Premier Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Danareksa Indonesia, Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas, dan masih banyak lagi.

  • Lengkapi formulir pendaftaran

Formulir pendaftaran untuk setiap perusahaan sekuritas berbeda-beda. Umumnya, calon investor harus mengisi beberapa pertanyaan terkait data diri mereka masing-masing, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, alamat email, dan sebagainya.

  • Melakukan setoran awal rekening dana investor (RDI)

Setelah calon investor terdaftar dan memiliki akun di suatu perusahaan sekuritas, mereka akan diminta untuk menyetorkan sejumlah dana awal ke nomor RDI. Besaran dana awal ini berbeda-beda, tergantung masing-masing perusahaan sekuritas.

  • Akses dashbord

Setelah menyetorkan dana, para calon investor akan diberi akses masuk ke akun dashboard untuk melakukan transaksi jual-beli saham

Untuk berinvestasi, para investor diminta menyediakan dana sesuai harga saham yang diminati serta membayar biaya transaksi kepada perusahaan sekuritas. Total dana yang didapat investor adalah nilai sesuai harga jual saham dikurangi biaya transaksi dan PPh.

Cara Beli Saham Luar Negeri

Selain saham-saham nasional, para pemodal profesional sering kali mencoba peruntungannya untuk menjajal pasar modal luar negeri. Selain memberikan imbal saham yang fantastis, investasi saham luar negeri juga bisa memperluas jaringan para investor dan memperkaya portofolio.

Transaksi saham asing tergolong kompleks. Pasalnya, BEI tidak mengakomodasi transaksi saham perusahaan-perusahaan raksasa asing. Alhasil, bila ingin berkontribusi dalam perdagangan saham luar negeri, seorang investor harus melakukannya secara mandiri.

Perkembangan teknologi digital memberi jalan bagi para investor yang ingin mencoba peruntungannya di bursa saham internasional. Setidaknya, ada empat broker saham internasional yang cukup populer dan digandrungi investor-investor ulung, yaitu Etoro, Interactive Broker, Saxo Bank, dan Tradestation.

Namun, sebagian besar broker saham internasional telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI seiring dengan kebijakan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terkait transaksi forex dan  produk berjangka di Indonesia.

Sebenarnya, membeli saham melalui broker tersebut bukanlah aktivitas yang melanggar hukum. Sebab, transaksi saham dilakukan di luar negeri  bukan di bursa Indonesia. Para investor hanya perlu mengakses situs broker internasional dengan menggunakan fitur virtual private network (VPN) atau mengunduh aplikasinya di smartphone.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan:

  • Membuka Rekening

Sama halnya dengan bertransaksi saham nasional, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka rekening di akun broker internasional. Andah haru melengkapi data yang diminta dan menunggu proses verifikasi akun.

  • Setor dana

Setelah akun terverifikasi dan siap digunakan, nasabah tinggal melakukan deposit ke akun tersebut untuk kemudian melakukan transaksi saham internasional. Masing-masing broker memiliki kebijakan dan minimum setoran awal yang berbeda-beda.

Ada broker yang meminta hanya US$ 200 saja sebagai setoran awal, dan sudah bisa membeli saham secara fraksi. Tidak harus satu lembar saham apalagi satu lot saham, seperti halnya membeli saham di BEI.

Bagi para investor pemula, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli suatu saham perusahaan. Cobalah berinvetasi saham dengan modal kecil terlebih dahulu sembari belajar dan menambah wawasan terkait dunia pasar modal. Hitung untung-rugi transaksi saham, lalu pilih  perusahaan yang kredibel dan perhatikan fluktuasi saham