Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,36% menjadi di level 6.122 pada perdagangan Senin (27/9). Sejumlah analis memprediksi hari ini, Selasa (28/9), IHSG melanjutkan laju koreksinya, dibayangi kekhawatiran tapering off bank sentral Amerika Serikat (AS) dan minimnya sentimen pendorong.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG hari initurun dengan area support di level 6.099-6.077. Sedangkan area resisten di level 6.185-6.142. "Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran tapering serta minimnya sentimen dari dalam negeri," ujar Dennies dalam riset tertulisnya.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan tertahan.
Dennies merekomendasikan saham Adaro Energi (ADRO) untuk beli namun bersifat spekulatif. Pasalnya, indikator teknikal menunjukkan sinyal beli dengan sentimen negatif. Namun, bisa juga kondisi indikator teknikal negatif dengan sentimen positif.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpotensi lanjutkan koreksi minor menuju support terdekat di 6.100 atau 6.060 sebagai target koreksi idealnya. "Level support IHSG berada di 6.100, 6.060, dan 5.996. Sementara level resisten di 6.169, 6.194, dan 6.216," kata Ivan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain Adaro Energy (ADRO), Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI), Barito Pacific (BRPT), dan XL Axiata (EXCL).
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, IHSG ada di rentang 5.969-6.202.
William mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bergerak turun. Hingga saat ini IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikannya.
"Namun momentum dari pergerakan yang fluktuatif di dalam pergerakan IHSG dapat dimanfaatkan bagi investor jangka pendek, menengah maupun panjang," ujar William.
Adapun sejumlah saham yang ia rekomendasikan di antaranya Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Astra International (ASII), Bank Central Asia (BBCA), dan Alam Sutera Realty (ASRI).