Perusahaan pertambangan batu bara PT Adaro Energy Tbk mengumumkan rencana pembelian kembali (buy back) saham dengan menyiapkan dana maksimal Rp 4 triliun.
Harga saham Adaro melonjak 10,26% atau 155 poin ke level Rp 1.665 pada perdagangan pukul 10.25, Senin (28/9) hari ini. Saham dibuka di level Rp 1.600 meningkat dari level penutupan perdagangan kemarin yang sebesar Rp 1.510.
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.2/2013 dan Surat Edaran OJK No.3/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor. Selain itu, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor perusahaan.
"Buy back saham akan dilakukan secara bertahap untuk periode tiga bulan terhitung sejak 28 September - 26 Desember 2021," ujar manajemen Adaro Energy dalam pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/9).
Emiten berkode saham ADRO ini meyakini buy back saham tidak akan berpengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan perusahaan. Pasalnya, saldo laba dan arus kas yang tersedia saat ini mencukupi kebutuhan belanja modal dan belanja operasional setelah pembelian kembali saham.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, aset Adaro tercatat US$ 6,73 miliar atau setara Rp 95,91 triliun (asumsi kurs Rp14.233/US$), dan akan berkurang US$ 280,7 juta atau sekitar Rp 4 triliun menjadi US$ 6,45 miliar atau Rp 91,9 triliun setelah buy back. Secara bersamaan, ekuitas perusahaan juga akan berkurang dari US$ 4,04 miliar menjadi US$ 3,76 miliar setelah buy back saham.
Sementara itu, laba periode berjalan tercatat US$ 189,29 juta. Dengan demikian, laba per saham dasar akan meningkat dari US$ 5,31 menjadi US$ 5,4 setelah pembelian kembali saham perusahaan.
Manajemen Adaro berharap pelaksanaan buy back saham akan memberi tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor. Dengan demikian, harga saham dapat mencerminkan kondisi fundamental perusahaan yang sebenarnya.
Perusahaan telah menunjuk satu perusahaan efek untuk melakukan transaksi saham."Buy back akan dilakukan melalui pasar reguler di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perusahaan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Adaro Energy bergerak di bidang aktivitas kantor pusat dan konsultasi manajemen untuk kegiatan anak usaha yang bergerak di bidang pertambangan, penggalian, jasa penunjang pertambangan, perdagangan besar, angkutan, pergudangan dan lainnya.