PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) akan mengakuisisi 9,08 miliar unit saham atau setara 93% saham PT Bank Fama International. Akuisisi dilakukan Emtek melalui anak usahanya PT Elang Media Visitama (EMV).
Kabar yang beredar, mantan Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk, Tigor Siahaan akan memimpin bank digital milik Grup Emtek tersebut. Saat ini, Direktur Utama Bank Fama dijabat oleh Itjang Wibisono.
Namun, berdasarkan ringkasan rancangan pengambilalihan yang terbit di salah satu koran, EMV berencana tidak mengubah jajaran manajemen Bank Fama saat ini. "EMV berencana untuk mempertahankan tim manajemen saat ini," seperti dikutip dari prospektus, Jumat (5/11).
EMV juga berencana untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan pengembangan karyawan untuk membangun keahlian dan kemampuan karyawan dalam mendukung kegiatan usaha utama Bank Fama. Bank Fama akan menghargai hak-hak karyawan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan, baik Tigor maupun Bank Fama belum mengajukan perubahan susunan pengurus baru. "(Tigor) belum mengajukan apa-apa untuk dirinya sendiri," katanya kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.
Katadata.co.id sudah mencoba mengkonfirmasi perihal Tigor yang dikabarkan menjadi pemimpin di Bank Fama kepada Sekretaris Perusahaan Bank Fama Emil Ismain. Meski begitu, Emil belum membalas pesan singkat maupun menjawab panggilan telepon Katadata.co.id.
Adapun, Bank Fama akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait dengan rencana akuisisi oleh EMV pada 6 Desember 2021. Rencananya, proses akuisisi ini akan rampung pada 28 Desember 2021.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah memproses izin Tigor untuk memimpin sebuah bank digital Emtek. "Prosesnya sedang berjalan," kata seorang sumber di kalangan perbankan, Senin (25/10).
Bank digital yang akan dipimpin Tigor terintegrasi dengan ekosistem bisnis digital yang mencakup berbagai layanan all-commerce online dan offline, pembayaran digital, dan layanan teknologi lainnya. "Figur Tigor sangat cocok untuk mengembangkan bank digital di ekosistem," kata seorang bankir, seperti dikutip dari D-Insights.
Tigor mengajukan pengunduran dirinya sebagai presiden direktur pada Kamis (21/10), setelah berkarir selama hampir tujuh tahun. CIMB Niaga akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dalam waktu dekat untuk menyetujui pengunduran dirinya dan mengangkat direktur utama yang baru.
"Komite Nominasi dan Remunerasi serta Dewan Komisaris telah memulai proses pemilihan penggantinya. Bapak Tigor terus memberikan dukungan yang optimal selama proses transisi," kata manajemen CIMB Niaga dalam siaran pers, Jumat (26/10).
Rencana Akuisisi Bank Fama oleh Emtek
Berdasarkan ringkasan rencana pengambilalihan, Emtek akan membeli saham Bank fama dari empat pihak, yaitu dari Junus Jen Suherman sebanyak 4.428.701.427 unit saham, dari Edi Susanto 1.704.285.876 saham, Dewi Janti 1.704.285.876 saham, dan dari PT Surya Putra Mandiri Sejahtera sebanyak 1.252.230.621 saham.
Setelah akuisisi tersebut, Emtek menjadi pemegang 9.089.503.800 lembar saham Bank Fama dengan total nilai nominal Rp 908.950.380.000 yang mewakili 93% dari total saham yang disetor di bank tersebut.
Berikutnya, 684.156.200 saham Bank Fama akan dimiliki oleh PT Nusantara Berkat Agung dengan total nilai nominal yaitu Rp 68.415.620.000. Angka tersebut mewakili 7% dari total saham yang diperoleh dari pembelian 684.156.200 lembar saham dari Junus Jen Suherman.
Alasan dan tujuan EVM sebagai pihak yang melakukan akuisisi adalah sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang dari EMV untuk mengembangkan usahanya di Indonesia. Salah satunya meningkatkan literasi keuangan dan akses perbankan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Pengambilalihan yang diusulkan mewakili investasi strategis oleh EMV dan diharapkan meningkatkan pendapatan di masa depan dan nilai dari EMV," kata Manajemen EMV dalam prospektus yang terbit Jumat (5/11).