BEI Catat 40 Perusahaan Antre Terbitkan Saham Baru, Incar Dana Rp 24 T

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
10/11/2021, 18.15 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 40 perusahaan yang berencana menerbitkan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue tahun ini. Total target dana segar yang akan dihimpun sebagai tambahan modal seluruh perusahaan itu mencapai Rp 24,44 triliun.

"Perusahaan yang menargetkan penghimpunan dana lebih dari Rp1 triliun sebanyak 10 perusahaan," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dikutip Rabu (10/11).

Berdasarkan data BEI, sebanyak 13 perusahaan akan menerbitkan 14 emisi, yakni berupa obligasi dan sukuk. Total dana yang dihimpun dari penerbitan emisi tersebut rencananya mencapai Rp 19,27 triliun.

"Dari 14 rencana emisi tersebut, delapan emisi di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun," ujarnya.

Sampai 9 november 2021, BEI mencatat terdapat 28 perusahaan yang berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO)

Dari 28 perusahaan, sebanyak 16 perusahaan memiliki aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar. Sementara itu, sembilan perusahaan memiliki aset skala menengah atau antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sedangkan tiga perusahaan memiliki asek skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar.

Jika dilihat berdasarkan sektor, jumlah perusahaan dari sektor consumer cylicals mendominasi atau sebanyak delapan perusahaan. Sementara itu, perusahaan dari sektor consumer non-cylicals tercatat lima perusahaan.

Perusahaan dari sektor infrastruktur dan energi masing-masing berjumlah tiga perusahaan. Adapun, perusahaan dari sektor material dasar, industrial, dan teknologi masing-masing berjumlah dua perusahaan. Tiga perusahaan lainnya masing-masing berasal dari sektor transportasi dan logistik, finansial, dan properti dan real estate.

Di dalam pipeline perusahaan yang ingin melakukan pencatatan saham di bursa, belum ada nama PT Bank Fama Internasional. Sebelumnya, Bank Fama telah menunda rencana IPO yang seharusnya dilakukan pada 29 Desember 2020.

Hingga akhir September 2021, telah ada 39 perusahaan yang telah melakukan IPO. Penerbitan jumlah saham terbanyak dimiliki oleh PT Bukalapak.com yang mencapai 103,06 miliar saham, sedangkan yang paling sedikit ialah PT Fimperkasa Utama, yakni hanya 400 juta lembar.

Reporter: Andi M. Arief