IHSG Dibuka di Zona Merah, Sebagian Besar Saham Rontok

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Maesaroh
26/11/2021, 10.13 WIB

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada pembukaan hari ini, Jumat (26/11). IHSG terus bergerak di zona merah selama 23 menit pembukaan di sesi pertama berjalan. atau melemah 0,27% ke level 6.681.

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG tercatat menyentuh titik terendahnya pada beberapa menit pertama pembukaan ke posisi 6.659. Adapun, titik tertinggi IHSG selama 23 menit pertama perdagangan ada di level 6.691.

Total saham yang diperdagangkan mencapai 4,5 miliar saham senilai Rp 2 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 231.612 kali.

Sebanyak 162 emiten bergerak ke zona hijau pada pembukaan hari ini, sedangkan 265 emiten mencatatkan penyusutan harga saham. Adapun, 192 masih bergerak stagnan selama 23 menit perdagangan berjalan.

 Investor asing melakukan pembelian bersih sebanyak Rp 34,9 miliar dengan rincian Rp34,5 miliar di pasar regular dan Rp 388 juta di pasar negosiasi dan tunai.

Salah satu emiten yang diincar investor asing pada pembukaan adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Dana asing yang masuk ke emiten telekomunikasi itu mencapai Rp 118 miliar.

Sementara itu, dana asing tercatat keluar dari emiten perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BBRI.

Investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 29,7 miliar terhadap BBCA dan Rp 27,3 miliar terhadap BBRI.

Berdasarkan data Stockbit, PT First Media Tbk. atau KBLV tercatat masih menjadi emiten dengan pertumbuhan terbesar pada pembukaan hari ini. Harga KBLV tercatat tumbuh 24,65% menjadi Rp 1.340 per saham.

 Di samping itu, emiten dengan penyusutan terbesar pada pembukaan masih dialami oleh PT Idea Indonesia Akademi Tbk. atau IDEA.

Harga IDEA tercatat susut lebih dalam dari pembukaan kemarin atau mencapai 9,94% menjadi Rp 154 per saham.

Di sisi lain, indeks LQ45 tercatat susut 0,53% dibandingkan posisi penutupan kemarin, Kamis (25/11). Indeks LQ45 merupakan indeks yang berisikan 45 emiten paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara itu, hanya tiga indeks sektoral yang mencatatkan pertumbuhan, yakni sektor transportasi (0,46%), kesehatan (0,46%), dan teknologi (0,29%). Adapun, sektor dengan penyusutan terbesar ada pada sektor industri dasar (0,65%).

Selain itu, sektor industri tercatat susut 0,56%, finansial turun 0,45%, non-cyclical turun 0,39%, energi turun 0,33%, properti turun 0,24%, cyclical turun 0,19%, dan infrastruktur turun 0,09%.

 Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan investor perlu memperhatikan adanya indikasi bearish divergence (pelemahan) ada IHSG.

Namun demikian, IHSG masih memiliki peluang untuk tumbuh positif pada hari ini.

Adapun, titik resistance pada hari ini secara urut ada di posisi 6.745, 6.825, dan 6.906. Sementara itu,level support ada di titik 6.650, 6.621, dan 6.584.

Sebagai informasi, support merupakan area  harga saman tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu.

Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik  tertinggi. Setelah saham  menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual yang cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan. 

Reporter: Andi M. Arief