IHSG Berpotensi Naik Hari Ini Ditopang Aksi Window Dressing

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
IHSG diperkirakan kembali melanjutkan kenaikan pada Senin (13/12) setelah menanjak 1,75% sepanjang pekan lalu.
Penulis: Agustiyanti
13/12/2021, 08.23 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak naik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (13/12). Indeks akan melanjutkan kenaikan seiring musim window dressing memasuki pengujung tahun. 

Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang memperkirakan indeks akan kembali melanjutkan kenaikan setelah menanjak 1,75% sepanjang pekan lalu. Kenaikan indeks pada pekan lalu didorong oleh aksi beli bersih asing mencapai Rp 4,12 triliun dikombinasikan dengan kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti minyak, batu bara, dan emas. 

"Di bulan Desember adalah masa-masa window dressing menjadi sentimen positif pendorong IHSG untuk menguat kembali, " ujar Edwin dalam risetnya, Senin (13/12). 

Window dressing adalah strategi mempercantik portofolio investasi yang dilakukan perusahaan maupun manajer investasi. Aksi ini biasanya kerap dilakukan investor di pengujung tahun. 

Edwin memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang level 6.605 hingga 6.700. Ia pun merekomendasikan investor untuk membeli saham PT Bukalapak Tbk (BUKA), PT United Tractor Tbk, PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SMRA), PT Charon Pokphand Indonesia Tbk, PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA), PT BPD Jawa Barat dan Banten (BJB), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Sebaliknya, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas Wiliam Suryawijaya menilai, pergerakan IHSG masih akan menunjukkan pola tekanan terbatas. Hal ini karena minimnya sentimen serta perlambatan roda perekonomian, sehingga belum terlihat pemicu yang dapat mendorong kenaikan IHSG menjelang akhir 2021. 

"IHSG hari ini berpotensi bergerak terkonsolidasi," ujar Analis Indosurya Bersinar Sekuritas Wiliam Suryawijaya.

Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.572 hingga 6,672. Meski demikian, Wiliam mengatakan, momentum tekanan merupakan momentum berharga bagi investor jangka menengah dan panjang karena kondisi indeks diharapkan akan semakin membaik. Ia pun merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Unilever Indoensia Tbk (UNVR) , PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Central Asia Tbk (BCA),  PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).