IHSG Diramal Lanjutkan Kenaikan, Analis Rekomendasikan Saham Bank

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
IHSG ditutup menguat o,15% di posisi 6.612 pada perdagangan Senin (13/12).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
14/12/2021, 06.19 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan tren kenaikan pada perdagangan hari ini, Selasa (14/12). Analis antara lain merekomendasikan investor untuk memantau saham-saham di sektor perbankan dan pertambangan. 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, IHSG masih dalam momentum kenaikan. Namun demikian, Indeks masih berpotensi mengalami koreksi minor sebelum menguji titik resistance hari ini. 

"IHSG berpotensi untuk melanjutkan skenario bullish (penguatan) menuju (titik) resistance krusial di 6.745, apabila (IHSG) bisa ditutup di atas level 6.715," kata Ivan dalam riset, Selasa (14/12). 

Pada perdagangan hari ini, titik resistance diperkirakan ada di level 6.697, 6.715, dan 6.754. Sementara itu, titik support ada di posisi 6.610, 6.573, dan 6.526. 

Support adalah area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan terjadi aksi beli sehingga harga kembali naik. Namun jika harga terus menurun, harga akan menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual dari investor sehingga laju pertumbuhan harga tertahan. 

Ivan merekomendasikan hold atau buy untuk saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). 

Menurutnya, BBCA masih terkonsolidasi dan cenderung melanjutkan koreksi wave 4 ke level support Rp 7.125 per saham. Adapun, BBTN dinilai akan membentuk koreksi minor pada hari ini sebelum akhirnya menguji resistance di posisi Rp 1.795 per saham. 

Ivan memperkirakan ADRO masih akan terkoreksi menuju posisi Rp 1.980 per saham. Sementara itu, PTBA masih berpeluang memasuki skenario bullish sebelum kemarin gagal menembus level resistance  Rp 2.810 per saham. Ia juga melihat SMGR berpotensi membentuk wave (c) dari (b) sehingga merekomendasikan tahan atau beli untuk saham ini,

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Ike Widiawati pergerakan IHSG pada hari ini sampai akhir minggu akan dipengaruhi oleh beberapa penerbitan data ekonomi nasional.  Dari luar negeri, sentimen yang mempengaruhi adalah hasil diskusi kebijakan beberapa ank sentral.

"Pada minggu ini, pasar akan fokus pada beberapa penerbitan data ekonomi domestik, seperti neraca dagang hingga November 2021 dan keputusan suku bunga acuan per Desember 2021," kata Ike dalam riset. 

Selain itu, sejumlah bank sentral juga akan memutuskan kebijakan moneter pada pekan ini, seperti Bank of Japan (BoJ), The Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed), European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BoE). Saat ini ini suku bunga acuan BoJ ada di level -0,10%, sementara itu suku bunga The Fed di posisi 0,25%. 

Ike merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dibeli oleh investor, yakni PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPFF). 

Ia meramalkan BKSW dan INTP akan memasuki skenario bullish pada minggu ini. Sementara itu, beberapa indikator menilai LPFF akan mengalami pelemahan sebelum pada akhirnya menguji titik resistance terdekat di level Rp 4.790 per saham.

IHSG ditutup menguat o,15% di posisi 6.612 pada perdagangan kemarin, Senin (14/12). Sementara bursa saham Wall Street tadi malam kompak turun. Nasdaq anjlok 1,39%, sedangkan Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun 0,89% dan 0,91%. 

Reporter: Andi M. Arief