Saham Bukalapak terus berada di zona merah pasca-pengunduran diri direktur utama Rachmat Kaimuddin hari ini (29/12). Harga saham emiten dengan kode BUKA ini bahkan sempat menyentuh titik terendah Rp 422 per lembar sebelum pengumuman.
Informasi pengunduran diri Rachmat diterbitkan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) Pukul 11.03 WIB. Pada waktu yang sama, saham BUKA berfluktuasi di rentang Rp 424 - Rp 426 per lembar.
Hingga akhir perdagangan sesi pertama, saham BUKA turun empat poin atau melemah 0,93% ke level Rp 426 per lembar. Ini lebih rendah dibanding pembukaan perdagangan Rp 432 per lembar.
Harga sahamnya sempat menyentuh level Rp 438 per lembat pada 60 menit pertama perdagangan.
“Berdasarkan informasi surat pengunduran diri, Rachmat berencana melakukan pengabdian negara dengan bekerja untuk pemerintah," kata VP of Corporate Secretary BUKA Perdana A Saputro dalam keterangan resmi, Rabu (29/12).
Saat ini, Rachmat masih menduduki posisi sebagai direktur utama dan akan membantu proses transisi kepemimpinan di internal perseroan.
Selain itu, Teddy Oetomo, Natalia Firmansyah, dan Willix Halim masih menjabat sebagai direktur di BUKA. Ini artinya, belum ada perubahan susunan dewan direksi sampai saat ini.
Rachmat mendapatkan gelar Bachelor of Science dari Massachusetts Institute of Technology, Boston setelah menuntut ilmu sejak 1998 hingga 2001. Lalu, memperoleh gelar Master of Business Administration dari Stanford University, California pada 2008.
Sebelum bergabung dengan Bukalapak, dia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk sejak 2018. Ia juga menempati posisi anggota Dewan Komisaris di bank yang sama sejak 2014.
Rachmat memulai kariernya sebagai Hardware Design Engineer di Teradyne, Inc di Amerika Serikat (AS) pada 2001. Lalu, ia bekerja sebagai Senior Associate di The Boston Consulting Group Southeast Asia pada 2003.
Pada 2007, ia bekerja sebagai Summer Interns terkait minyak dan gas (migas) di International Finance Corporations Indonesia. Kemudian, ia menjabat Chief Financial Officer (CFO) PT Cardig Air Services Indonesia pada 2009.
Lalu, ia menempati posisi Group CFO PT Amstelco Indonesia Tbk pada 2011. Kemudian, Rachmat menjabat Advisor to the Board di PT Toba Bara Sejahtera 2012 dan Vice President Baring Private Equity Asia Singapore dan Indonesia pada tahun yang sama.
Sebelumnya, pemegang saham BUKA menyetujui pengunduran diri salah satu komisaris perseroan, yakni Lau Eng Boon. Lau merupakan komisaris dari salah satu pemegang saham perseroan, yakni Government of Singapore Investment Corporation Pte Ltd atau GIC.
Alasan Lau mengundurkan diri yakni memasuki masa pensiun di GIC.