Presiden Joko Widodo membuka perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/1). Dalam kesempatan itu, Kepala Negara memamerkan capaian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang membukukan pertumbuhan 10,1% sepanjang 2021.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, pertumbuhan IHSG lebih baik dibandingkan sejumlah bursa saham utama di negara tetangga. Ia mencatat, indeks saham Straits Time Index (STI) Singapura melonjak 9,8%, KLCI Malaysia minus 3,7%, dan PSEi Filipina minus 3,7% sepanjang 2021.
"Ini sebuah angka yang lumayan tinggi," kata Jokowi di BEI Jakarta, Senin (3/1).
Di sisi lain, jumlah investor yang masuk ke pasar modal juga mengalami peningkatan. Pada 2017, jumlah investor hanya 1,1 juta, sementara pada tahun ini, jumlah investor mencapai 7,4 juta.
Investor tersebut utamanya investor retail atau penanam modal nonprofesional, seperti milenial. Presiden pun berharap, jumlah investor akan semakin meningkat.
"Kita harapkan ini terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita," ujar dia.
Selain itu, Jokowi juga berharap seluruh pihak dapat bekerja keras dalam menghadapi tantangan tahun ini. "Kita harapkan bisa melaluinya dengan baik," katanya.
Sebagai informasi, IHSG dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini(3/1). IHSG terus bergerak di zona hijau selama lima menit pertama di sesi pertama berjalan atau tumbuh 0,3% ke level 6.601.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG menyentuh titik tertinggi pada beberapa menit pertama pembukaan ke posisi 6.6607. Indeks dibuka pada level 6.586 dari posisi penutupan minggu lalu 6.581.
Total saham yang diperdagangkan mencapai 1,37 miliar saham senilai Rp 459,16 miliar. Frekuensi perdagangan 74.758 kali. Sebanyak 211 emiten bergerak ke zona hijau pada pembukaan hari ini.
Selain itu 168 emiten mencatatkan penyusutan harga saham. Sebanyak 214 saham emiten lainnya bergerak stagnan selama lima menit perdagangan berjalan.
Sedangkan dana asing tercatat keluar dari PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Investor asing melakukan penjualan bersih Rp 3,4 miliar terhadap ASII dan Rp 1,5 miliar ITMG.