IHSG Hari Ini Diramal Menguat, Dibantu Sentimen Positif Data Inflasi

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Pekerja membersihkan papan digital perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (13/12/2021).
2/2/2022, 06.48 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (2/2) diprediksi bergerak menguat. Indeks diperkirakan bergerak di level 6.502 - 6.711.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, IHSG masih terlihat belum akan mengalami kenaikan signifikan. Ia menyebut, potensi penguatan mulai terlihat namun belum menunjukkan pola pergerakan untuk meninggalkan rentang konsolidasinya.

"Rilis data perekonomian tentang inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil dan terkendali, dapat menjadi salah satu sentimen yang dapat menopang pergerakan IHSG hari ini," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (2/2).

Adapun, emiten yang menjadi perhatian William pada hari ini adalah saham-saham yang bergerak di bidang consumer goods, properti hingga perbankan.

 Saham yang bergerak di bidang consumer goods seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR),  dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) bisa menjadi pilihan.

Saham di sektor properti dan perbankan yang bisa jadi pilihan adalah  PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA),  (JSMR),  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).

William juga merekomendasikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Seperti diketahui, hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi bulan Januari 2022. 

Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan mencapai 0,53% secara bulanan (month to month) dan 2,15% (year on year) pada bulan Januari.
Perkiraan inflasi untuk bulan Januari lebih rendah dibandingkan inflasi yang tercatat pada bulan Desember sebesar 0,57%.

 Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih ditutup di bawah resisten 6.649 dan diperkirakan kembali turun, menyusul koreksi sebelumnya.

Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.649, 6.683 dan 6.697., sedangkan titik support ada di posisi 6.614, 6.570 dan 6.521.

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu.

 Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

 Ivan menyarankan hold atau buy on weakness pada PT Astra International Tbk (ASII) yang diperkirakan masih akan turun ke level 5.325. Ia mengatakan, akan ada peluang pembalikan arah pada ASII jika harga penutupan harian masih di level 5.325 atau lebih.

Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Selain itu, ia juga menyarankan hold atau trading buy pada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Ivan menyebut  saham BMRI bisa tetap menguat selama harga tidak jatuh ke bawah 7.150.

Ia juga merekomendasikan buy on weakness pada PT XL Axiata Tbk (EXCL), yang diperkirakan melemah untuk jangka pendek.
Pada perdagangan Senin (31/1), IHSG ditutup melemah 0,2% ke 6,631.2.  Nilai transaksi saham mencapai Rp 14,6 triliun.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi