Mengenal Apa Itu IPO, Proses dan Pro dan Kontranya

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Ilustrasi bursa efek
Penulis: Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
19/2/2022, 11.03 WIB

Pernahkah Anda mendengar perusahaan terbuka dan tertutup?  Secara sederhana, perusahaan tertutup adalah perusahaan yang tidak menawarkan kepemilikan sahamnya kepada publik, sedangkan perusahaan terbuka adalah perusahaan yang menawarkan kepemilikan sahamnya kepada publik.

Mengapa perusahaan mau menawarkan kepemilikan sahamnya kepada publik?

Sebab perusahaan membutuhkan pembiayaan jangka panjang. Masyarakat yang memiliki saham akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harganya jika kinerja saham baik, dan juga dividen. Adapun perusahaan mendapatkan dana untuk pembiayaan proyek perusahaannya.

Apakah perusahaan tertutup bisa berubah menjadi terbuka?

Tentu saja bisa. Salah satu prosesnya adalah dengan melakukan IPO.

Apa itu Initial Public Offering (IPO)?

IPO adalah penawaran saham pertama kali oleh perusahaan tertutup kepada publik. Dengan melakukan IPO perusahaan yang sebelumnya tertutup berubah menjadi perusahaan terbuka. Karena saham akan dibeli oleh masyarakat umum dan menjadi instrumen investasi, tentunya ada peraturan yang harus dilakukan perusahaan sebelum melakukan IPO.

Bagaimana Proses IPO Dilakukan?

Menurut Panduan Go Public dari Bursa Efek Indonesia, persiapan awal IPO dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Pembentukan Tim IPO Internal. Tentunya orang-orang yang akan ada dalam tim ini memiliki keahlian di bidang keuangan dan legal. Orang-orang tersebut akan membantu proses IPO dan menyiapkan berbagai dokumen yang diperlukan, khususnya prospektus.

2. Perusahaan harus memikirkan pertimbangan awal, beberapa di antaranya seperti:
a) Perkiraan dana yang dibutuhkan dari IPO
b) Berapa persentase kepemilikan saham maksimal oleh publik?
c) Jika perusahaan memiliki banyak anak perusahaan, perusahaan mana yang akan IPO?
d) Apakah ada permasalahan hukum yang mungkin akan mengganggu proses IPO?
e) Apakah akan ada perubahan struktur manajemen?

3. Penunjukan profesional eksternal, yaitu menentukan siapa pihak eksternal yang akan membantu proses IPO perusahaan untuk peran penjamin emisi efek, akuntan publik, konsultan hukum, notaris, penilai dan biro administrasi efek.

4. Mengadakan RUPS dan perubahan Anggaran Dasar karena perusahaan harus mendapat persetujuan tentang hal-hal yang berkaitan tentang IPO dari pemegang saham. Dan, perusahaan harus membentuk sekretaris perusahaan, audit internal dan komite audit apabila perusahaan belum memilikinya.

5. Mempersiapkan dokumen IPO. Perusahaan harus menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Permohonan Pencatatan Saham kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada beberapa dokumen juga yang harus dipersiapkan untuk penyampaian tersebut.

IPO merupakan proses yang membutuhkan waktu cukup panjang. Sebab melihat dari prosesnya, banyak keputusan yang hanya bisa diambil setelah melalui berbagai tahapan. Namun, proses tersebut memang perlu dilakukan karena saham akan menjadi aset yang dimiliki oleh masyarakat umum. Aset ini tentunya akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. 

Pro dan Kontra IPO

Keuntungan dari IPO, yaitu perusahaan akan bisa meningkatkan modal dengan menjual sahamnya ke publik. Selain itu masyarakat umum menjadi lebih mengenal perusahaan, produk-produknya. Hal ini sedikit banyak bisa mempengaruhi penjualan perusahaan. Selain itu ada prestise tersendiri untuk perusahaan yang sudah bisa listing di bursa efek.

Kontra dari IPO, yaitu biaya proses IPO mahal. Termasuk juga biaya untuk menjaga nama baik perusahaan. Sebab setelah menjadi perusahaan terbuka, berita-berita tentang perusahaan akan mempengaruhi harga saham. Tidak hanya itu, perubahan harga saham ini dapat mengganggu fokus manajemen dalam mengambil keputusan strategis perusahaan. 

Perjalanan Panjang Menjalankan Bisnis

Ketika seseorang ingin memiliki perusahaan sendiri, ada proses panjang yang harus dia lalui. Dari menemukan ide bisnis, menjalankan idenya, mengumpulkan modal usaha, mengumpulkan orang-orang untuk menjalankan perusahaan, membuat laporan keuangan, hingga memastikan operasional perusahaan sesuai dengan peraturan hukum.

Semakin tahu prosesnya semakin banyak yang harus kita pikirkan, bisa semakin tertekan diri kita. Tidak semua orang bisa melakukan segala sesuatu sendiri tanpa lingkungan yang bisa membantunya. Jika Anda tidak punya mentor, Anda bisa mencari komunitas yang berisi orang-orang produktif.  Contohnya AZNverse, komunitas NFT collectibles yang mendiskusikan tentang kebebasan finansial, NFT dan pengembangan diri.

Kesimpulan

IPO adalah proses perusahaan terbuka (go public) dengan cara menawarkan saham perdananya kepada masyarakat umum. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pembiayaan jangka panjang. Dalam proses melakukan IPO ada banyak pertimbangan dan dokumen yang harus dilengkapi, juga diserahkan kepada sejumlah pihak seperti BEI dan OJK. 

Hal ini dilakukan agar investor publik yang akan membeli saham perusahaan tidak menderita kerugian. IPO bisa menjadi salah satu pencapaian, bagi Anda yang bermimpi membangun sebuah perusahaan. Dan dalam perjalanan untuk mencapai impian tersebut, lingkungan yang positif akan mendorong Anda untuk terus maju.