Nilai Transaksi dan Frekuensi Harian Bursa Kompak Merosot Pekan Lalu

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui layar telepon selular di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Penulis: Lavinda
21/3/2022, 06.35 WIB

Rerata nilai transaksi harian dan frekuensi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyusut masing-masing 24,06% dan 18,43% pada perdagangan saham sepanjang pekan lalu.

Berdasarkan data BEI, selama pekan ketiga bulan Maret 2022, rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 24,06% menjadi Rp 16,50 triliun dari Rp 21,73 triliun pada pekan sebelumnya.

"Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 78,01 miliar per Jumat (18/3) lalu, dan sepanjang 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 24,67 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, dikutip Senin (21/3).

Sementara itu, rata-rata frekuensi harian bursa turut merosot sebesar 18,43% menjadi 1.332.906 kali transaksi dari semula 1.634.152 kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa, yakni sebesar 8,89% menjadi 21,954 miliar saham, dari 24,097 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,47% atau berada di level 6.954 dari semula 6.922 pada pekan lalu. kapitalisasi pasar bursa pun turut menguat 0,54% menjadi Rp 8.731 triliun dari Rp 8.684 triliun pada pekan sebelumnya.

Dari sisi instrumen obligasi, pasar modal diramaikan dengan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I PT Bussan Auto Finance Tahap V Tahun 2022 senilai Rp 775 miliar. Bussan Auto Finance menetapkan tingkat bunga 5,9% per tahun dan jangka waktu tiga tahun yang resmi dicatatkan di BEI pada Jumat (18/3).

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah AAA(idn). Adapun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Sepanjang 2022, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat yakni sebanyak 23 emisi dari 19 Emiten senilai Rp 23,84 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 491 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 439,44 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 125 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 149 seri dengan nilai nominal Rp 4.763 triliun dan US$ 200,65 juta. Sementara itu, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 4,78 triliun.