Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah dan bergerak di level 6.823 - 7.022 pada perdagangan di pasar modal Senin (21/3), hari ini. Sebelumnya, indeks saham ditutup melemah 0,14% di level 6.954,965 pada akhir perdagangan Jumat (18/3).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG berada di level koreksi minor karena melemah dalam rentang terbatas dan tetap di atas support minor 6.895.
"Kenaikan di atas 7.000 akan membuka jalan untuk melanjutkan tren naik sebelumnya," kata Ivan dalam risetnya, dikutip Senin (21/3).
Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.030, 7.067 dan 7.114, sedangkan titik support ada di posisi 6.895, 6.814 dan 6.760.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan investor untuk menyimpan (hold) atau membeli (trading buy) saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di rentang harga 2.320-2.360. Menurut dia, ANTM akan mempertahankan peluang untuk pembalikan arah, sepanjang harganya tetap ditutup di 2.280 atau lebih tinggi pada chart hariannya.
Kemudian, Ivan juga merekomendasikan saham pertambangan lainnya yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Ia menyarankan untuk hold atau membeli di harga rendah (buy on weakness) di rentang harga 2.670-2.700.
Selain itu, aksi hold atau buy on weakness juga disarankan pada saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) di rentang harga 6.050-6.150, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) di rentang harga 5.800-5.875.
Terakhir, ia juga merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di rentang harga 4.500-4.540.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG berpotensi tertekan jangka pendek seiring dengan penguatan yang sudah terjadi.
Ia menyebut, pola gerak IHSG terlihat masih betah berada dalam area konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar. Namun, saat ini fase konsolidasi yang terjadi terlihat masih cukup wajar, walaupun secara jangka pendek, IHSG terlihat bergerak sideways dengan kategori memiliki potensi bergerak kembali ke jalur uptrend.
"Meski demikian, investor dengan waktu jangka panjang, tentunya dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan pembelian," kata William dalam risetnya.
Ia merekomendasikan investor untuk memantau saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).