IHSG Berpotensi Menguat, Saham Tambang Bisa Jadi Pilihan Hari Ini

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Karyawan memotret layar Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8).
23/3/2022, 06.21 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat dan bergerak di level 6.823 - 7.032 pada perdagangan saham Rabu (23/3) hari ini. Sebelumnya, indeks saham ditutup menguat 0,66% di level 7.000,82 pada akhir perdagangan Selasa (22/3) kemarin.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG menghadapi resisten 7.030. Adanya penutupan di atas level tersebut akan membuka jalan untuk kenaikan menuju 7.066 sebagai target peningkatan indeks berikutnya.

"Namun, pertimbangkan potensi pergerakan melemah karena IHSG masih ditutup tepat di level resisten minor 7.000," kata Ivan dalam risetnya, dikutip Rabu (23/3).

Adapun, titik resisten IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.030, 7.067 dan 7.114, sedangkan titik support ada di posisi 6.912, 6.895 dan 6.838.

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Adapun sejumlah saham yang ia rekomendasikan untuk dikoleksi yakni PT Timah Tbk (TINS). Ia merekomendasikan investor untuk menyimpan (hold) atau ambil untung (take profit) sebagian di level 1.830. Ia menyebut, TINS berpeluang untuk naik mencapai level 1.830 karena berhasil ditutup di atas Fibonacci Retracement 50% dari wave pada skenario bullish.

Kemudian, Ivan juga merekomendasikan saham pertambangan lainnya yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Ia menyarankan untuk beli spekulatif di rentang harga 3.140-3.200.

Selain itu, ia menyarankan untuk hold atau beli di harga rendah (buy on weakness) pada saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di rentang harga 4.490-4.540, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) di rentang harga 7.400 - 7.600.

Terakhir, Ivan merekomendasikan untuk simpan atau beli saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di rentang harga 2.850 -2.900.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar. Sedangkan para investor asing terlihat telah mencatatkan peningkatan aliran dana asing yang masuk secara tahun berjalan yang mengalir signifikan ke dalam pasar modal dalam rentang jangka pendek.

Namun, masih melambatnya perputaran roda perekonomian hingga saat ini masih menjadi salah satu tantangan bagi kinerja para emiten.

"Hal itu tentunya menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William.

Ia merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi