PT Wir Asia memasuki masa penawaran umum hari ini (29/3) hingga 31 Maret mendatang. Perusahaan pengembang metaverse tersebut telah menetapkan harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 168 per saham.
Sebelumnya, Perusahaan teknologi ini mengajukan penawaran awal saham pada kisaran harga Rp 150 - Rp 175. Penawaran awal dilakukan pada 14 - 17 Maret 2022.
Dalam prospektus, calon emiten yang akan mencatatkan saham dengan kode WIRG ini menawarkan sebanyak-banyaknya 2,33 miliar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga tersebut, perseroan menargetkan dapat meraup dana segar sebesar Rp 392 miliar.
Namun, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 233,70 juta saham tambahan. Nilainya tercatat Rp 5 per saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 1,96% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum.
"Sehingga, jumlah penawaran umum secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya Rp 431,89 miliar," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Selasa (29/3).
Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 771,23 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 8,25% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh tiga waran seri I di mana setiap 1 satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Dari dana hasil IPO, sekitar 83,54% akan digunakan oleh perusahaan anak, yaitu PT Are Teknologi Kreasi (ATK), PT Tiga Akar Mimpi (TAM), dan PT Vatar Media Raya (VMR) untuk belanja modal dan modal kerja. Kemudian, sekitar 7,68% akan digunakan oleh perseroan induk untuk belanja modal.
Lalu, sebanyak 3,30% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja, dan sekitar 5,48% akan digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau ekspansi melalui kemitraan strategis dengan perseroan dan/atau perusahaan anak.
Sementara itu, dari dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I sekitar 85,82% akan diberikan kepada perusahaan Anak, yaitu VMR, dalam bentuk peningkatan penyertaan modal, untuk belanja modal dan modal kerja.
"Sekitar 14,18% akan digunakan oleh perseroan untuk belanja modal dan modal kerja," lanjut manajemen.
Perseroan menargetkan akan tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 April 2022. Adapun, penjamin pelaksana emisi efek yakni PT Ciptadana Sekuritas Asia.
WIR ASIA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa teknologi informasi termasuk bidang multimedia, telekomunikasi dan periklanan melalui perusahaan anak.
Perseroan dan perusahaan anak saat ini merupakan pemain terkemuka dalam teknologi realitas digital (digital reality), yang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial intelligence (AI) di Indonesia ataupun di ranah internasional.
WIR Group telah menyelesaikan lebih dari 1.000 proyek, yang meliputi proyek pengembangan aplikasi AR dan VR dan proyek branding. Pelanggannya adalah korporasi dari beragam sektor industri yang berada di lebih dari 20 negara.
Kegiatan usaha utama perseroan melalui perusahaan anak yaitu menyediakan jasa teknologi berbasis AR dengan menggabungkan teknologi VR, AI, Internet of Things (IoT) dan teknologi pendukung lainnya seperti Blockchain dan mechatronics. Tujuannya, menghasilkan ide dan produk yang memungkinkan interaksi antara dunia virtual dan dunia nyata yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen.