Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah dan bergerak di level 6.988 - 7.167 pada perdagangan hari ini (8/4) . Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,33% di level 7.127,367 pada akhir perdagangan kemarin (7/4).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam area konsolidasi wajar dengan potensi tekanan yang cukup besar dalam rentang jangka pendek. Sehingga, pola pergerakan beberapa waktu mendatang masih cenderung bergerak sideways (datar).
"Namun, momentum tekanan masih dapat terus dimanfaatkan oleh investor melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek, menengah maupun panjang," kata William dalam risetnya, dikutip Jumat (8/4).
William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan IHSG telah berhasil rebound sehingga akan menguji kembali resistance di 7.148. Jika IHSG menembus 7.148, hal itu dapat memicu kenaikan menuju resistance berikutnya di 7.188.
Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.148, 7.188 dan 7.214, sedangkan titik support ada di posisi 7.090, 7.040, dan 7.008.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di rentang harga 4.830-4.920. Saham MDKA diperkirakan akan membentuk koreksi minor, sebelum melanjutkan tren naik jangka panjang menuju target berikutnya di 5.350.
Hold adalah istilah untuk menahan atau tidak menjual saham. Sementara buy on weakness artinya membeli saham saat harganya rendah
Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness di rentang harga 1.360-1.380 pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Saham masih membuka peluang untuk trend kenaikan jika harganya mampu menembus 1.415.
Selain itu, hold atau buy on weakness juga disarankan pada saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) di rentang harga 1.550-1.580. Saham KLBF masih dalam tren penurunan dalam jangka pendek, namun ada peluang berbalik arah jika harganya tidak menyentuh di bawah 1.520.
Kemudian, Ivan merekomendasikan untuk hold atau trading buy PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di rentang harga 2.860-2.910. Saham TBIG berpeluang menguat menuju resisten terdekat di 3.080, selama harganya tidak turun di bawah 2.850.
Lalu, ia merekomendasikan take profit sebagian di level 7.200 pada PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Ia menyebut, INCO menghadapi resisten di 7.100, di mana apabila ditembus akan memicu kenaikan terbatas ke 7.200. Take profit adalah istilah untuk menjual saham dalam keadaan profit atau untung.
Terakhir, ia menyarankan untuk hold atau trading buy saham PT United Tractors Tbk (UNTR) di rentang harga 27.650 . Saham UNTR diperkirakan akan menguat dan menguji kembali resisten di 28.475. Sementara, untuk jangka pendeknya ada potensi penurunan pada level support 26.900.
Indeks Harga Saham Gabungan ditutup ke level 7.127,36 pada perdagangan Kamis, 7 April 2022. Indeks ini menguat 23,15% dari hari sebelumnya.