Investor yang Beli Saham IPO GOTO di Platform Stockbit Melonjak 600%

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia (GoTo).
Penulis: Syahrizal Sidik
8/4/2022, 10.53 WIB

Penawaran umum perdana saham perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berakhir pada Kamis kemarin, 7 April 2022.

PT Stockbit Sekuritas Digital, salah satu platform yang menyediakan e-IPO GOTO mencatat, penawaran umum perusahaan hasil merger Gojek dengan Tokopedia itu mendapat respons positif dari investor ritel domestik. 

Direktur Utama PT Stockbit Sekuritas Digital Megawati Andrew Soewardi mengatakan, apabila dibandingkan dengan rata-rata jumlah pengguna yang ikut serta dalam masa book building perusahaan-perusahaan lain sebelumnya, investor yang berpartisipasi meningkat 6 kali lipat.

"Jumlah pengguna yang berpartisipasi dalam masa book building PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. naik secara signifikan di angka 600%," kata Andrew, kepada Katadata.co.id, Kamis (8/4).

Selain itu, kata dia, dengan adanya fitur e-IPO, kami berharap akan ada lebih banyak investor yang bisa berpartisipasi pada sebuah penawaran umum di masa mendatang.

Sebelumnya, minat investor ritel membeli saham GOTO juga cukup tinggi. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) sebagai salah satu penjamin pelaksana emisi efek yang menangani IPO GoTo mencatat, partisipasi investor retail mencatatkan rekor tertinggi di sejarah pasar modal Indonesia.

Direktur Utama Indo Premier, Moleonoto The mengatakan, sebanyak 96 ribu investor retail berpartisipasi di proses penawaran awal melalui aplikasi IPOT, dari total sekitar 180 ribu investor retail yang masuk di sistem e-IPO.

"Angka pencapaian ini mencapai sekitar dua kali lipat dari rekor IPO sebelumnya," kata dia, keterangan resmi, dikutip Senin (4/3).

Menurutnya, pencapaian ini juga menandakan kebangkitan pasar modal nasional, mulai dari minat dan partisipasi investor retail domestik yang tumbuh dua kali lipat dari tahun 2021, dan juga transaksi IPO GoTo yang hanya ditangani penjamin emisi efek nasional yang hanya memasarkan kepada investor domestik Indonesia.

"Hanya dalam masa penawaran awal saja, tercatat sekitar 96 ribu investor lokal telah melakukan pemesanan saham GoTo melalui platform IPOT yang dikelola Indo Premier," ungkapnya.

Menurut dia, hal tersebut tidak terlepas dari dukungan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia dan institusi SRO lainnya.

GOTO menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) senilai Rp 338 per saham dengan melepas sebanyak 46,7 miliar saham atau setara 3,43%.

Melalui penawaran umum tersebut, GOTO berpotensi meraih dana IPO sebanyak-banyaknya Rp 15,8 triliun atau menjadi raihan dana IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia setelah Bukalapak senilai Rp 21,9 triliun dan Mitratel Rp 18,79 triliun.

GoTo berencana menggunakan dana hasil IPO GoTo untuk mengembangkan beberapa unit bisnis perusahaan. Rinciannya, sebesar 30 % akan digunakan untuk keperluan perusahaan, 30% untuk Tokopedia, sedangkan 25% akan dialokasikan ke PT Dompet Anak Bangsa yang mengelola bisnis pembayaran, GoPay.

Selanjutnya, sebesar 15% akan dibagi rata ke PT Multifinance Anak Bangsa (MAB) sebagai bagian dari GoFinance, Velox Digital Singapore yang merupakan Gojek Singapura, dan juga Go Viet yaitu Gojek Vietnam.

Masa penawaran umum saham akan berlangsung mulai 1 - 7 April 2022 dan pencatatan di papan utama BEI dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada 11 April 2022.