Perusahaan decacorn teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin (11/4).
Data perdagangan menunjukkan, harga saham GOTO dibuka naik 18,34% atau 62 poin ke level Rp 400 pada perdagangan perdananya. Sebelumnya, perseroan menetapkan harga IPO Rp 338 per saham. Hingga pukul 09.10 WIB, harga saham GOTO bergerak ke level Rp 396 per saham dan telah ditransaksikan sebanyak 56.855 kali dengan volume 2,62 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,04 triliun.
Nilai kapitalisasi pasar GoTo juga menembus Rp 469 triliun, melampaui nilai kapitalisasi pasar BUMN telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 453 triliun. Dengan demikian, saat ini nilai kapitalisasi pasar GoTo masuk deretan tiga terbesar setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang saat ini di level Rp 967,71 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 698,69 triliun.
Jika dibandingkan dengan perusahaan teknologi yang lebih dulu melantai di BEI, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melesat 24,71% dengan nilai kapitalisasi pasarnya sempat menyentuh Rp 109 triliun atau masuk dalam daftar 12 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal domestik.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia, dalam seremoni pencatatan saham perdana menyampaikan, GOTO menjadi perusahan tercatat ke 15 di 2022 dan menjadi emiten ke-781 di BEI.
"Pencataan saham GoTo sangat dinantikan oleh para investor. IPO GoTo menjadi milestone penting baik bagi perusahaan maupun perjalanan industri pasar modal Indonesia," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta.
Nyoman menambahkan, GoTo berhasil meraih dana penawaran umum senilai Rp 13,7 triliun dengan ekosistem digital terbesar di Indonesia. Saham GoTo dicatatatkan di papan utama BEI dan menjadi perusahaan rintisan decacorn pertama yang berhasil tercatat di Bursa Asia.
Pada kesempatan sama, CEO GOTO Andre Soelistyo mengatakan, menjadi perusahaan publik adalah tanggung jawab yang besar, dan perusahaan berterima kasih kepada kepercayaan yang telah diberikan kepada ekosistem Gojek dan Tokopedia sampai hari ini.
"Kami berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan perusahaan agar semakin berkontribusi bagi negara dan tiap orang yang menjadi bagian dari ekosistem GoTo," kata CEO GOTO Andre Soelistyo.
GOTO melepas sebanyak-banyaknya 46,7 miliar saham atau setara 3,43% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Perusahaan meraih dana IPO senilai Rp 15,8 triliun yang terdiri dari penghimpunan dana sebesar Rp13,7 triliun (USD954,7 juta) dari penawaran umum saham melalui IPO, serta menghimpun dana sebesar Rp 2,1 triliun (USD146,3 juta) melalui penjualan saham treasuri dalam rangka opsi penjatahan lebih (greenshoe).
Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO untuk mengembangkan beberapa unit bisnis perseroan. Rinciannya, sebesar 30% akan digunakan untuk keperluan perusahaan, 30% untuk Tokopedia, sedangkan 25% akan dialokasikan ke PT Dompet Anak Bangsa yang mengelola bisnis pembayaran, GoPay.
Selanjutnya, sebesar 15% akan dibagi rata ke PT Multifinance Anak Bangsa (MAB) sebagai bagian dari GoFinance, Velox Digital Singapore yang merupakan Gojek Singapura, dan juga Go Viet yaitu Gojek Vietnam.