BEI Respons Kabar Tiket.com dan Blibli Segera IPO

Arief Kamaludin | Katadata
Tiket.com
12/4/2022, 08.36 WIB

Tiket.com dan Blibli dikabarkan mengkaji merger, lalu bersiap untuk mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO). Namun Bursa Efek Indonesia (BEI) belum mau memerinci nama calon perusahaan yang bakal tercatat di bursa saham.

“Kami belum dapat menyampaikan, sampai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya, dikutip Selasa (12/4).

BEI sempat menyebutkan bahwa ada 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham. Klasifikasi aset perusahaan yang berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017. 

Daftar calon emiten tercatat didominasi oleh perusahaan aset skala menengah. Rinciannya sebagai berikut:

  • 12 perusahaan dengan aset Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar
  • 15 perusahaan di atas Rp 250 miliar
  • tiga perusahaan dengan aset di bawah Rp 50 miliar

Sedangkan rincian terkait sektornya yakni:

  • 1 dari sektor barang baku
  • 2 sektor industri
  • 1 sektor transportasi dan logistik
  • 5 sektor barang konsumen primer
  • 6 sektor consumer cyclicals
  • 2 teknologi
  • 2 sektor kesehatan
  • 3 sektor energi
  • 4 sektor properti
  • 4 sektor infrastruktur

Dari sektor teknologi, GoTo resmi IPO pada Senin (11/4). Kini, beredar kabar bahwa Tiket.com dan Blibli tengah mengkaji rencana merger sebelum melakukan IPO.

Menurut data dailysocial, Tiket.com dan Blibli disebut-sebut sudah berstatus unicorn atau startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Keduanya juga didukung oleh Grup Djarum.

Sumber Bloomberg menyebutkan, Tiket.com mengkaji merger dengan Blibli setelah pembicaraan dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC untuk IPO, gagal. Sejak tahun lalu, Tiket.com disebut-sebut mempertimbangkan untuk go public melalui merger dengan SPAC COVA Acquisition Corp.

SPAC disebut juga perusahaan cek kosong, karena tidak memiliki operasi apa pun namun menjadi sarana investasi untuk mengumpulkan dana para orang kaya. Entitas gabungan antara Tiket.com dan Cova Acquisition berpotensi menghasilkan valuasi US$ 2 miliar.

Namun pembicaraan Tiket.com dengan perusahaan cek kosong itu dikabarkan telah telah berakhir. “Perundingan sedang berlangsung dan tidak ada keputusan akhir yang dibuat,” kata sumber.

Oleh karena itu, Tiket.com disebut-sebut menjajaki merger dengan Blibli.

Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada Tiket.com dan Blibli. Namun Tiket.com enggan mengomentari rumor ini.

Sedangkan Nyoman enggan berkomentar mengenai masuk tidaknya Tiket.com dan Blibli dalam pipeline perusahaan yang akan segera IPO. Ia hanya menyampaikan, Indonesia merupakan negara penghasil unicorn terbanyak di Asia Tenggara.

Selain itu, Indonesia masih mempunyai potensi yang sangat besar melahirkan unicorn baru. Sebab, terdapat puluhan centaur yang siap menjadi unicorn atau dikenal dengan 'soon-icorn'.

"Kami optimistis pencapaian IPO GoTo ini menjadi momentum yang baik untuk mendorong semakin banyaknya perusahaan teknologi lain mengikuti langkah mereka," kata dia.

Oleh karena itu, BEI mendorong perusahaan dari berbagai industri, termasuk bidang teknologi, untuk memanfaatkan pasar modal sebagai rumah berkembang, dengan melakukan sosialisasi IPO dan listing, baik secara 1-on-1 maupun melalui workshop.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi