Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya pergerakan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity/UMA terhadap perusahaan pengembang ekosistem metaverse, PT WIR Asia Tbk (WIRG).
Mengacu pengumuman yang disampaikan otoritas bursa, UMA tersebut terjadi lantaran terjadinya peningkatan harga saham WIRG. Tercatat, pada perdagangan hari ini, harga saham WIRG menguat sebesar 24,82% ke level Rp 855 per saham.
Bila dilihat pergerakan harga sahamnya sejak pertama kali melantai di BEI, saham WIRG sudah menguat sebesar 408% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 10,19 triliun.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham WIRG tersebut, Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis pengumuman BEI, Senin (11/4).
BEI menyebutkan, pengumuman UMA tersebut tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Menanggapi terkait pengumuman UMA tersebut, Corporate Secretary WIRG, Ira Yuanita menyampaikan, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan.
Selanjutnya, perseroan, kata Ira juga tidak memiliki informasi material yang belum disampaikan ke publik yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan.
"Perseroan sampai saat ini tidak memiliki informasi terkait kebenaran/ketidakbenaran atas sebagian/seluruh dari informasi yang beredar sebagai rumor atau yang berada di media massa," ujar Ira dalam keterbukaan informasi di laman BEI, Selasa (12/4).
WIR Asia melantai di BEI pada Senin (4/4). Saat debut perdana, harga saham WIRG dibuka naik 34,52% atau 58 poin ke level Rp 226 pada perdagangan perdananya.
WIRG melepas sebanyak-banyaknya 2,33 miliar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, serta 233,7 juta saham tambahan karena terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat. Dengan harga saham perdana yang ditetapkan sebesar Rp 168 per saham, perseroan memperoleh dana IPO sebesar Rp 431,9 miliar.
Sejumlah tokoh nasional dan pengusaha turut menjadi investor WIR Grup. Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan, PT Wir Global Kreatif (WGK) menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 22,46% dan PT Laut Biru Teknologi (LBT) sebesar 36,01%.
Kemudian, terdapat nama pengusaha sekaligus pemilik klub sepakbola Bali United, Pieter Tanuri yang memegang 0,64% saham WIRG sebelum IPO. Petinggi Grup Indika juga masuk dalam daftar investor pra-IPO WIR Grup, di antaranya Arsjad Rasjid yang merupakan Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY) sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Arsjad tercatat memegang 0,16% saham WIR Grup.
Selanjutnya, Wakil Direktur INDY Azis Armand juga turut menjadi bagian dengan memegang 0,16% saham. Sama dengan Azis, Direktur Investasi INDY Pubaja Pantja dan Direktur Keuangan INDY Retina Rosabai juga menggenggam kepemilikan saham WIRG sebesar 0,16%.
Tak ketinggalan, komisaris utama INDY, Agus Lasmono turut menjadi investor di balik IPO WIR Grup dengan kepemilikan 25,7 juta lembar saham atau sebesar 0,28%. Nama besar lainnya seperti Zannuba Arifah Chafsoh Rahman alias Yenny Wahid yang merupakan anak kedua dari Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur juga menjadi investor WIRG dengan kepemilikan 280,42 juta lembar saham atau sebesar 3%.