IHSG Dibuka Memerah, Terpengaruh Lesunya Bursa Global

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021).
Penulis: Lavinda
26/4/2022, 09.59 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 7.208 pada pembukaan perdagangan Selasa (26/4) hari ini, atau merosot 7 poin dari penutupan perdagangan kemarin yang sebesar 7.215. 

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG dalam pekan pendek menuju libur panjang lebaran terlihat masih betah dalam area konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar dalam rentang jangka pendek.

Menurut dia, sentimen dari pergerakan pasar global maupun regional masih turut membayangi pergerakan indeks saham hingga beberapa waktu mendatang.

"Sehingga pola pergerakan yang sejatinya sideways selama bulan ini memiliki peluang untuk diakhiri dengan koreksi terbatas," ujarnya dalam hasil riset, Selasa (26/4).

Sementara itu, lanjutnya, kondisi ini merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek.

William menyebutkan, indeks saham akan bergerak pada rentang 7.101 - 7.292. Investor perlu memperhatikan sejumlah saham berkapitalisasi besar antara lain, TLKM, UNVR, ASII, ICBP, JSMR, AKRA, dan SMRA.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya memperkirakan indeks saham akan bergerak pada rentang 7.191 – 7.256. 

Dia merekomendasikan investor untuk membeli saham BBRI. Pasalnya, di antara empat bank besar nasional, pertumbuhan pendapatan BBRI dianggap yang paling signifikan.

Head of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, berlanjutnya tekanan jual di pasar komoditas membuat harga beberapa komoditas melemah seperti, minyak mentah -3.1%, batu bara -3.36%, emas -1.64%, nikel -1.51% dan timah -1.62% berpotensi menjadi sentimen negatif atas saham berbasis komoditas tersebut.

Dilain pihak, setelah selama 2 hari Indeks DJIA turun tajam sebesar 3,87%, akhirnya di awal pekan ini, Senin (25/4), Indeks DJIA berhasil ditutup menguat sebesar 0,7%. Jika dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 1,75% di tengah turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun. Hal ini berpotensi menjadi katalis positif untuk IHSG menguat dalam perdagangan hari ini.