Kinerja bisnis cemerlang yang ditunjukkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI berimplikasi positif terhadap meningkatnya kepercayaan investor.
Saham BBRI milik bank tertua di Indonesia tersebut melesat hingga ke level all time high Rp4.940 pada akhir perdagangan Selasa (26/04). Selain nilai saham yang menyentuh all time high, kapitalisasi pasar saham BRI juga melesat hingga mencapai Rp748,7 triliun pada penutupan hari yang sama.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, kepercayaan investor terhadap perusahaan akan terus diimbangi dengan kemampuan BRI dalam menciptakan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
Karena itu, BRI terus berupaya memperkuat fundamental bisnis dengan mengangkat potensi di sektor UMKM.
“Respon positif pelaku pasar terhadap saham BBRI ini menjadi pemicu agar BRI terus meningkatkan kinerja serta menciptakan pertumbuhan baru melalui serangkaian strategi yang disiapkan,” kata dia.
Sunarso menambahkan capaian all time high saham BBRI ini menjadi indikasi investor merespon positif terhadap penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko di situasi yang masih menantang.
Di tengah proses pemulihan ekonomi, kinerja keuangan BRI mencatatkan pencapaian cemerlang lewat torehan laba sebesar Rp12,22 triliun atau bertumbuh 78,13 persen secara year on year (YoY).
Respon positif investor juga disebabkan karena mulai pulihnya sektor UMKM yang berdampak positif terhadap penyaluran kredit konsoldiasian BRI yang mencapai Rp1.075,93 triliun per kuartal I-2022 atau bertumbuh 7,43 persen YoY.
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan nasional sebesar 6,65 persen.
Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang tercatat sebesar 86,96 persen, dengan CAR 24,61 persen.
Perseroan, kata Sunarso, optimistis kinerja pada tahun ini mampu melampaui kinerja sebelum pandemi, dengan penyaluran kredit yang diprediksi patok tumbuh 9-11 persen YoY hingga akhir 2022.
“Optimisme ini selaras dengan sinyal kebangkitan dari UMKM yang merupakan fokus utama bisnis BRI,” ujarnya.